Research article
Bentuk Pengelolaan Hutan Dengan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Tugutil☆
Highlights
Generate NLP AI by Wizdam ID.
Abstract
Masyarakat adat memiliki motivasi yang kuat dalam melindungi hutan dibandingkan pihak-pihak lain karena menyangkut keberlanjutan kehidupan mereka, pengetahuan asli yang dimiliki bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya hutan yang ada di dalam habitat mereka. Memiliki hukum adat untuk ditegakkan serta memiliki kelembagaan adat yang mengatur interaksi harmonis antara mereka dengan ekosistem hutannya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kearifan lokal dalam mengelola hutan. untuk mengetahui bagaimana cara dalam memelihara dan mempertahankan kearifan lokalnya dalam mengelola hutan dan pemanfaatan tumbuhan hutan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Tukur-Tukur Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplorasi deskriptif dan pengambilan data dengan metode random sampling dan metode trigulasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat adat tugutil antara lain sebagai berikut : Larangan merusak sagu raja, Buko, Nonaku, Ma ngadodo gomu pahiyara (batasan pemeliharaan). untuk memelihara dan mempertahankan kearifan lokal dalam mengelola hutan adalah dengan cara sebagai berikut : Penuturan lisan, Sangsi-sangsi adat, Penerapan secara langsung (praktek). ada terhadap 149 tumbuhan yang dimanfaatkan. yang dibagi atas 100 tumbuhan bahan pangan (71 spesies)dan 49 sumber tumbuhan obat (45 spesies).
Keywords
Introduction
Section snippets
Material and Methods
Materials and methods from the full-text PDF of this article cannot be displayed.
Results
Results from the full-text PDF of this article cannot be displayed.
Discussion
Discussion from the full-text PDF of this article cannot be displayed.
Conclusions
Conclusions from the full-text PDF of this article cannot be displayed.
Acknowledgment
Acknowledgment from the full-text PDF of this article cannot be displayed.
Funding Information
UMMU
Competing interest
The authors declare that they have no known competing financial interests or personal relationships that could have appeared to influence the work reported in this paper.
Conflict of interest
The authors declare that the research was conducted in the absence of any commercial or financial relationships that could be construed as a potential conflict of interest.
Ethical approval acknowledgements
No ethical approval required for this article. All procedures followed were in accordance with the ethical standards of the responsible committee on human experimentation (institutional and national) and with the Helsinki Declaration of 1975, as revised in 2008 (5)
Supplementary files
Data sharing not applicable to this article as no datasets were generated or analysed during the current study, and/or contains supplementary material, which is available to authorized users.
References (1)
Aminah, Andi Nur. 2011. Togutil Penghuni Rimba Halmahera. Bataviase.co.id
Anonim , 1940. Mencari kearifan lokal lewat cerpen. http://rimanews.com
Anonim, 2005. Taman Nasional Aketajawe Lolobata Benteng Alami Untuk Melestarikan Keanekaragaman
Hayati Khas Maluku Utara. Bogor : Bird Life Indonesia Programme.
_________, 2005. Pemulihan lingkungan dengan kearifan local http: pangasuh bumi. com
_________, 2009. mengenal orang togutil suku terasing di pulau halmahera http://ternate.wordpress.com
_________, 2010. Membangun masyarakat madani berbasis kearifan local di kabupaten brebes http : staff. undip. ac. id
_________, 2011. Mengenal lebih dekat suku terasing http: //id. shvoong.com/ social sciences/anthropology.
Anthon Ngarbingan, 2008. Pohon Sebagai Simbol Kelahiran: Mempertimbangkan Pemahaman Lokal tentang Pohon dalam Upaya Pemulihan Kerusakan Hutan, Lomba YPHL, 2008.
David Purmiasa & Herman Teguh, 2008. Suku Togutil Yang Bersahaja, yang dikutip; www.halmaherautara.com, Edisi 03 Maret 2008.
Djoko Su’ud Sukahar (Pengamat Budaya) ,2008. Suku Asing & Terasing, detikNews, Edisi Kamis, 21 Agustus 2008.(www.koran tempo.com).
Hasanu Simon 2010. Dinamika hutan rakyat di indonesia, pustaka pelajar, Jogjakarta.
Kartini Abd. Karim, Mahmud Thohari, Sumardjo 2006, Pemanfaatan keanekaragaman Genetik tumbuhan oleh masyarakat tugutil di Sekitar taman nasional aketajawe lolobata (Utilization of Plant Genetic Biodiversity by Tugutil tribe in Aketajawe Lolobata National Park) Bogor : Media Konservasi Vol. XI, No. 3 Desember 2006 : 1 – 12
Latif, Busranto. 2009. Mengenai “Orang Togutil” Suku Terasing Di Pedalaman Pulau Halmahera. . (www.korantempo.com).
Martodirdjo H. S, 1984. Orang Togutil di Halmahera Tengah, 1984 p.53.
_________,1985. Organisasi Sosial Orang Togutil di Halmahera Tengah,1985 , p.35.
Mus J. Huliselan,1980. Masalah Pemukiman Kembali Suku Bangsa Togutil di Kecamatan Wasilei Halmahera Tengah Sebuah Laporan Pejajagan, Universitas Patimura, Ambon, 1980.
Bibliographic Information
Cite this article as:
-
Submitted
17 October 2013 -
Accepted
17 January 2018 -
Published
21 December 2013 -
Version of record
5 November 2018 -
Issue date
31 December 2013
Copyright
Sangia Advertisement
- ☆
Mengingat naskah yang masuk melebihi banyaknya naskah yang masuk sebagaimana biasanya. Dengan mempertimbangkan kualitas naskah dan diseminasi hasil-hasil penelitian, Redaksi Agrikan memutuskan untuk membuat Edisi Spesial ini.
Publikasi Edisi Spesial merupakan terbitan edisi tambahan Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan pada Volume 6, dengan Edisi Supplement. Naskah yang dimuat telah ditelaah untuk memastikan kelaikan naskah yang diterbitkan. Seluruh naskah yang diterbitkan pada edisi khusus ini merupakan versi cetak. Diunggah kembali pada versi online sejak Oktober 2017.
Handling Editor: Assoc. Prof. Umar Tangke, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia.
- ☆
Mengingat naskah yang masuk melebihi banyaknya naskah yang masuk sebagaimana biasanya. Dengan mempertimbangkan kualitas naskah dan diseminasi hasil-hasil penelitian, Redaksi Agrikan memutuskan untuk membuat Edisi Spesial ini.
Publikasi Edisi Spesial merupakan terbitan edisi tambahan Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan pada Volume 6, dengan Edisi Supplement. Naskah yang dimuat telah ditelaah untuk memastikan kelaikan naskah yang diterbitkan. Seluruh naskah yang diterbitkan pada edisi khusus ini merupakan versi cetak. Diunggah kembali pada versi online sejak Oktober 2017.
Handling Editor: Assoc. Prof. Umar Tangke, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia.
Copyright © 2013 The Authors. Sangia Research Media and Publishing. Production and hosting by Sangia (SRM™).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Disclaimer: All claims expressed in this article are solely those of the authors and do not necessarily represent those of their affiliated organizations, or those of the publisher, the editors and the reviewers. Any product that may be evaluated in this article or claim that may be made by its manufacturer is not guaranteed or endorsed by the publisher.
Comments on this article
By submitting a comment you agree to abide by our Terms and Community Guidelines. If you find something abusive or that does not comply with our terms or guidelines please flag it as inappropriate.



