Tuna dan cakalang (Suatu tinjauan: pengelolaan potensi sumberdaya di perairan Indonesia) Pengelolaaan sumberdaya ikan merupakan suatu aspek yang sangat menonjol disektor perikanan dan ketidak mampuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan disektor perikanan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk melihat sejauhmana potensi sumberdaya ikan tuna dan cakalang di perairan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan yang tersedia cukup melimpah namun diperlukan ketrampilan dan pengelolaan sumberdaya dengan mempertimbngkan berbagai aspek-aspek yang harus yaitu aspek teknologi, sumberdaya manusia, bio-teknologi, aspek sosial dan aspek ekonomi sedangkan untuk pengelolaan sumberdaya ikan diperlukan manajamen untuk mengadakan koordinasi dengan sejumlah aktivitas yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling. Ahmad TalibAhmadTalib Research Article Open Access 05 Apr 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.38-50 PDF (Bahasa Indonesia) (554KB) 864 views View Abstract 1877 views Volume 10, No. 1, P: 38-50
Efektivitas Program CCDP-IFAD terhadap Mutu Mikrobiologi dan Organoleptik Ikan Asap di Kota Ternate (Studi Kasus Kelompok Industri Pengasapan Kelurahan Faudu Kecamatan Pulau Hiri) Sumberdaya ikan yang begitu besar tak berbanding lurus dengan realita masyarakat pesisir Kota Ternate yang masih di bawah garis kemiskinan. Program Coastal Community Development Project – International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) hadir sebagai upaya pemberdayaan ekonomi, salah satunya upaya pengembangan industri pengasapan ikan. Penelitian ini dimaksudkan sebagai penelitian evaluatif dan bertujuan menganalisis efektivitas program CCDP-IFAD terhadap mutu mikrobiologi dan organoleptik ikan asap dari nelayan penerima program serta pendapatan nelayan pengasapan ikan di Kelurahan Faudu Kota Ternate. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Analisis inferensi sampel berpasangan untuk membandingkan nilai pendapatan, dan analisis ragam untuk membandingkan mutu organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Uji inferensi sampel berkesimpulan bahwa adanya program tidak berpengaruh signifikan pada kenaikan pendapatan (2) Uji organoleptik pada parameter kenampakan, rasa, aroma dan tekstur berdasarkan analisis ragam tidak berbeda nyata dengan produk domestik. Uji Mikrobiologi (ALT) menujukkan bahwa seluruh produk memenuhi standar SNI. Ibnu Wahab LaitupaIbnuW.Laitupa Research Article Open Access 08 May 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.22-26 PDF (Bahasa Indonesia) (422KB) 181 views View Abstract 609 views Volume 10, No. 1, P: 22-26
Status Terumbu Karang Dan Ikan Karang Di Perairan Sidodadi Dan Pulau Tegal Provinsi Lampung Penelitian ini bertujuan untuk melihat status terumbu karang dan ikan karang di periaran sidodadi dan tegal provinsi lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei sampai juli tahun 2010 di 6 stasiun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metoda sensus visual dan line intersep transek (transek garis). Jumlah ikan yang ditemukan sebanyak 684 ekor yang mewakili 14 suku, yaitu; Pomacentridae (10 jenis), Pomachantidae (3 jenis), Caesio (1 jenis), Scaridae (3 jenis), Labridae (8 jenis), Apongidae (6 jenis), Chaetodontidae (3 jenis), Chelmon (1 jenis), Serranidae (2 jenis), Siganidae (2 jenis), Lutjanidae (1 jenis) Acanhuridae (5 jenis) dan Haemulidae (2 jenis). Naik turunnya indeks keanekaragaman, keragaman dan dominansi dapat menjadi indikator kualitas terumbu karang dan famili Chaetodontidae paling baik digunakan sebagai idikator. Keanekaragaman (H-) berkisar antara 0.28-1.38 dan persentase tutupan karang hidup antara 47,94% sampai 67,14%. Status terumbu karang secara umum dalam kondisi baik, namun kegiatan antropogeik pada beberapa lokasi akan mempercepat degradasi terumbu karang, terutama tanpa adanya pengawasan. Rusaknya kondisi lingkungan tersebut menyebabkan persentase atau kehadiran ikan-ikan karang yang ditemukan di lokasi penelitian lebih sedikit dibandingkan dengan lokasi-lokasi lainnya di Indonesia. Syahnul Sardi TitaheluwSyahnulS.Titaheluw Research Article Open Access 14 May 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.27-33 PDF (Bahasa Indonesia) (671KB) 435 views View Abstract 639 views Volume 10, No. 1, P: 27-33
Karakterisasi Ekonomi Pesisir Kabupaten Sidoarjo Berbasis Pengkayaan Keragaman Mangrove Pesisir Kabupaten Sidoarjo masih banyak ditumbuhi tanaman mangrove, keragamannya harus dipertahankan. Di sisi lain, upaya pemberdayaan wanita sebagai instrumen sumberdaya manusia sangat penting dalam pemanfaatan sekaligus pelestarian tanaman mangrove. Tujuan penelitian adalah untuk mengamati dan mendeskripsikan jenis tanaman mangrove yang banyak ditemukan di pesisir Kabupaten Sidoarjo; sekaligus menyusun bentuk pemanfaatan mangrove melalui program pemberdayaan wanita pesisir. Penelitian bersifat deskriptif, dimana peneliti menggunakan metode sederhana secara bertahap; dimulai dari survey terestris, melakukan pencatatan langsung, wawancara dengan pemangku kepentingan setempat, pemetaan hingga men-simulasi kepadatan beberapa jenis tanaman mangrove yang populasinya dianggap banyak sehingga layak untuk sumber ekonomi. Jangka waktu pengamatan dilakukan sejak tahun 2011 hingga 2015. Survey dilakukan secara periodik, sekali setiap 6 bulan. Wilayah yang diamati adalah kecamatan Sedati, Buduran, Sidoarjo Kota, Candi, Tanggulangin dan Porong, di Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman yang paling banyak ditemukan adalah family rhizoporaceae, avicenniaceae, sonneratiaceae, excocariaceae, dan meliaceae (xylocarphus dan nypha). Semua jenis tanaman tersebut pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi; namun masih belum diwujudkan secara sungguh-sungguh. Terdapat kesalahan persepsi yang seringkali berakibat perilaku masyarakat dalam memanfaatkan mangrove justru menjadi destruktif dengan memanfaatkan kayunya. Padahal, industrialisasi tanaman mangrove tidak diutamakan untuk diambil kayunya melainkan daun, bunga, kulit, getah dan buah atau hipokotilnya. Selain itu, jenis mangrove lainnya yang tidak dominan harus dilakukan pengkayaan keragaman dengan tujuan sebagai sumber ekonomi baru. Terdapat pula potensi peningkatan pendapatan 3 - 5 juta rupiah per kepala keluarga per bulan yang belum tergarap melalui pengembangan pola kemitraan dengan industri makanan, minuman, kosmetika dan farmasi. Titis IstiqomahTitisIstiqomah Research Article Open Access 31 Jul 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.1.13-18 PDF (1MB) 168 views View Abstract 914 views Volume 11, No. 1, P: 13-18
Kontribusi Usahatani Bawang Merah (Allium cepa L) Terhadap Kondisi Sosialekonomi Petani (Studi Kasus Di Desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur) Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang dihasilkan di Kabupaten Halmahera Timur pada saat ini. Salah satu daerah produsen bawang merah adalah desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur karena penduduknya mayoritas bertanam bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi usahatani bawang merah (Allium cepa L.) terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Metode analisis data menggunakan analisis usahatani dan analisis deskriptif presentase. Sampel diambil sebanyak 23 petani bawang merah. Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian dapat disimpulkan kontribusi usahatani bawang merah terhadap kondisi sosial ekonomi adalah sebesar 61,66 %. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani bawang merah merupakan sumber pendapatan yang memberikan kontribusi cukup besar. Pendapatan tersebut digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ekaria EkariaEkaria Research Article Open Access 08 May 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.1.8-12 PDF (417KB) 135 views View Abstract 674 views Volume 11, No. 1, P: 8-12
Analisis SWOT sebagai Strategi Pengembangan Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur Buah naga merah merupakan komoditas yang baru dikembangkan di Wasile Timur. Ketertarikan petani dalam mengusahakan buah naga merah selain karena ingin memanfaatkan tanah yang sudah dimiliki petani juga dikarenakan adanya peluang pasar buah naga merah yang masih terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis SWOT sebagai strategi perkembangan usahatani buah naga merah (Hylocereus Costaricensis) di Kecamatan Wasile Timur. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi penelitian yaitu masyarakat yang berusahatani buah naga merah di Kecamatan Wasile Timur. Untuk mengetahui strategi pengembangan Buah Naga Merah di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur, dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities. dan Threats). Berdasarkan hasil penelitian strategi perkembangan usahatani buah naga merah (Hylocereus Costaricensis), dari hasil identifikasi analisis SWOT faktor internal terhadap lima kekuatan dan lima kelemahan, sementara pada faktor lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman. Perpaduan nilai IFAS sebesar 2,94 dan nilai EFAS sebesar 3,04. Dalam diagram SWOT menunjukan bahwa posisi strategi perkembangan usahatani buah naga merah terletak pada kuadran 1atau strategi yang dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang strategi agresif yaitu strategi ini menjukan situasi yang sangat menguntungkan. Pengembangan buah naga merah di Kecamatan Wasile Timur memiliki kekuatan dan peluang yang sifatnya menyatu dan saling mendukung dengan cara menggunakan faktor semua kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.. Munawir MuhammadMunawirMuhammad Research Article Open Access 24 May 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.1.28-37 PDF (585KB) 875 views View Abstract 4173 views Volume 11, No. 1, P: 28-37
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Tepung Tapioka Terhadap Komposisi Gizi dan Evaluasi Sensori Nugget Daging Merah Ikan Madidihang Nugget ikan adalah olahan daging ikan yang digiling halus yang dicampur dengan bahan pengikat dan bumbu lainnya, kemudian dikukus dan dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Daging merah ikan adalah bagian daging yang biasanya dibuang dan kurang disukai karena berbau amis dan tengik. Pemanfaatan daging merah ikan madidihang menjadi nugget merupakan bentuk diversifikasi olahan. Proses pembuatan nugget membutuhkan bahan pengikat berupa tepung sehingga menghasilkan produk dengan mutu yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka terhadap komposisi gizi dan evaluasi sensori nugget daging merah ikan madidihang. Komposisi gizi nugget ikan menunjukkan bahwa makin besar penambahan konsentrasi tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan nugget ikan meningkatkan nilai kadar air (48.98-54.58%) dan karbohidrat (16.46-19.95%) tetapi menurunkan kadar protein (13.71-17.61%), abu (1.98-4.49%) dan lemak (9.78-12.46%), sementara evaluasi sensori menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap atribut tekstur, warna, dan aroma, tetapi tidak berpengaruh terhadap atribut rasa nugget. Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaN.Lekahena Research Article Open Access 02 May 2016 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.9.1.1-8 PDF (Bahasa Indonesia) (570KB) 4117 views View Abstract 4484 views Volume 9, No. 1, P: 1-8
Analisis Kualitas Air Sungai Yang Bermuara Di Perairan Teluk Kao Halmahera Utara Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menentukan tingkat pencemaran merkuri (Hg) di perairan Teluk Kao Halmahera Utara. Metode yang digunakan adalah metode survei observasi wawancara dan pengambilan sampel air dengan cara purposive sampiling sedangkan untuk analisis air dan sedimen mengunakan alat spektrofotometer penyerap atom (atomic absorption spectrophotometer, AAS). Analisis kualitas air sungai, air laut di perairan Teluk Kao Halmahera Utara untuk pagi dan sore dengan nilai sebesar 0,004 mg/L - 0,0038 mg/L. Sedangkan kandungan merkuri (Hg) untuk sedimen pagi dan sore dengan nilai 0,0032, mg/L - 0,0076 mg/L. Berdasarkan dari hasil tersebut bahwah mutu air sungai Kobok dan Taolas di perairan Teluk Kao Halmahera Utara sudah tidak bisa dikonsumsi sesuai Peraturan Pemerintah Pengelolaan air minum secara konvensional (kelas 1), 0,001 ppm, (kelas 2 dan 3), 0,002 ppm dan (kelas 4). 0,005 ppm dengan demikian mutu air sungai Teluk Kao sudah tidak aman untuk di konsumsi bagi masyarakat Teluk Kao. Sedangkan untuk sedimen sungai Kobok dan Taolas Teluk Kao sudah tidak lagi memenuhi Standar Bahan Baku Mutu sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 200 kelas I. 0,001 mg/L kelas II. 0,002 mg/L kelas III. 0,002 mg/L kelas IV 0,005 mg/L Azis HusenAzisHusen Research Article Open Access 07 May 2016 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.9.1.9-15 PDF (Bahasa Indonesia) (338KB) 552 views View Abstract 2133 views Volume 9, No. 1, P: 9-15
Pengaruh subtitusi daging ikan madidihang dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap komposisi gizi bakso ikan madidihang Bakso ikan adalah makanan berbentuk bulat, terbuat dari daging ikan lumat dengan bahan tambahan lainya garam dapur, merica, tepung tapioka dan bumbu-bumbu. Bakso merupakan makanan yang digemari masyarakat dari semua golongan umur karena rasanya yang enak. Pembuatan bakso ikan menggunakan daging ikan madidihang adalah bentuk diversifikasi olahan ikan tersebut. Penggunaan rumput laut sebagai bahan subtitusi dalam pembuatan bakso ikan madidihang bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi dan kualitas produk bakso ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap komposisi gizi bakso ikan madidihang dan manfaatnya untuk menghasilkan pangan berbahan dasar ikan yang berkualitas dan inovatif, sehingga mampu meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Hasil penelitian subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, protein, abu, lemak, karbohidrat dan serat kasar. Subtitusi daging ikan dengan rumput laut Kappaphycus alvarezii meningkatkan kadar protein, abu, karbohidrat dan serat kasar serta menurunkan kadar air dan lemak bakso ikan madidihang. Vanessa Natali Jane LekahenaVanessaN.Lekahena Research Article Open Access 18 Oct 2015 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.8.2.92-98 PDF (Bahasa Indonesia) (492KB) 388 views View Abstract 1246 views Volume 8, No. 2, P: 92-98
Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Produk Permen Jelly Rumput Laut Dengan Penambahan Konsentrasi Tepung Beras Ketan Permen jelly adalah jenis permen lunak dengan tekstur transparan dan kenyal hasil pencampuran air, sari buah, gula dan bahan pembentuk gel. Rumput laut Kappaphycus alvarezii salah satu komoditi hasil laut yang memiliki banyak kegunaan dan bernilai ekonomis, jenis rumput laut ini memiliki kandungan karaginan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan permen jelly. Permen jelly rumput laut merupakan bentuk diversifikasi olahan dari rumput laut, akan tetapi sifat gel karaginan yang kuat dan kaku menghasil permen jelly yang kurang kenyal sehingga perlu adanya bahan tambahan seperti tepung beras ketan diharapkan dapat memperbaiki tekstur dan sifat kekenyalan dari permen yang dihasilkan. Kandungan amilopektin tepung beras ketan yang tinggi dapat menghasilkan produk olahan yang kenyal dan liat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk permen jelly rumput laut Kappaphicus alvarezii dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang cara pembuatan permen jelly dari rumput laut Kappaphicus alvarezii. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung beras ketan pada konsentrasi yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen pada atribut tekstur dan rasa permen jelly, sedangkan tidak berpengaruh pada atribut warna dan aroma dan rasa. Permen jelly dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan 10% merupakan produk yang paling disukai oleh konsumen berdasarkan rerata rangking tiap perlakuan. Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaN.Lekahena Research Article Open Access 28 Jul 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.1.38-42 PDF (1MB) 699 views View Abstract 2451 views Volume 11, No. 1, P: 38-42
Identifikasi Jenis Tanaman Pewarna Tenun Ikat di Desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur Pembuatan kain tenun ikat di Sumba Timur menggunakan zat pewarna alam yang berasal dari bagian tumbuhan penghasil warna (kulit kayu, batang, daun, akar, dan daging buah) dan merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tanaman pewarna tenun ikat di Desa Kaliuda Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur, (2) Mengetahui bentuk pemanfaatan dan upaya Konservasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret di Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur menggunakan metode studi kepustakaan, wawancara dan pengamatan (observasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin tenun ikat menggunakan 5 spesies. Spesies tersebut berhasil teridentifikasi terdiri dari 4 famili yakni Fabaceae, Rubiaceae, Symplocaceae, dan Euphorbiaceae. Dari kelima jenis tanaman pewarna yang digunakan sebagai pewarna tenun ikat yaitu tanaman Nila (Indigofera tinctoria L.), Mengkudu (Morinda citrifolia L.), Loba (Symplocos sp.), Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd.) dan Dadap (Erythrina variegata L.). Habitus tanaman pewarna yang paling banyak ditemukan adalah habitus pohon dengan 4 spesies. Bagian tanaman pewarna yang paling banyak digunakan adalah daun dan kulit batang/cabang. Tanaman pewarna diperoleh paling banyak yaitu dari kebun, dimana tanaman tersebut sudah dibudidayakan oleh masyarakat. Tanaman pewarna tenun ikat tumbuh di ketinggian mulai dari 0-250 mdpl s/d 750-1000 mdpl dan tingkat kemiringan mulai dari daerah datar s/d daerah landai. Wilhelmina SeranWilhelminaSeranYanete Wori HanaYaneteW.Hana Research Article Open Access 20 Oct 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.2.1-8 PDF (657KB) 542 views View Abstract 2182 views Volume 11, No. 2, P: 1-8
Analisis Risiko Usahatani Ubi Kayu di Desa Gorua Kecamatan Tobelo Utara Desa Gorua, Kecamatan Tobelo Utara merupakan salah satu daerah di Maluku Utara yang dikenal sebagai penghasil ubi kayu. Meski bernilai ekonomis tinggi ubi kayu merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki risiko, baik risiko produksi, biaya maupun pendapatan. Risiko produksi berdampak pada kegagalan panen atau penurunan jumlah panen dari hasil yang diharapkan. Risiko biaya mencakup pada besarnya biaya produksi yang dikeluarkan dalam usahatani. Risiko pendapatan mencakup fluktuasi harga jual dan kenaikan harga input produksi.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis usahatani dan risiko biaya, risiko produksi serta risiko pendapatan tanaman ubi kayu di Desa Gorua Kecamatan Tobelo Utara. Metode analisis menggunakan analisis usahatani dan analisis risiko. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya produksi petani ubi kayu sebesar Rp. 1.633.090 dan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 7.298.727 per musim tanam serta risiko tertinggi terdapat pada risiko biaya dengan nilai koefisien variasi sebesar 6,45. Sedangkan tingkat risiko terkecil terdapat pada risiko pendapatan dengan nilai koefisien variasinya sebesar 0,35 dan risiko produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan risiko biaya dengan nilai koefisien variasi sebesar 2,61. Ekaria EkariaEkariaMunawir MuhammadMunawirMuhammad Research Article Open Access 21 Oct 2018 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.11.2.9-14 PDF (485KB) 1476 views View Abstract 3826 views Volume 11, No. 2, P: 9-14
Komposisi dan Kepadatan Zooplankton di Teluk Ambon Dalam Zooplankton merupakan plankton hewani yang penting dalam rantai makanan di perairan. Keberadaan zooplankton mempengaruhi kesuburan perairan tersebut. Teluk Ambon secara geomorfologi terbagi atas dua bagian yaitu Teluk Ambon Dalam (TAD) dan Teluk Ambon Luar (TAL). Pesisir Teluk Ambon saat ini telah menjadi pusat kegiatan perekonomian dan pembangunan. Konsekuensinya muncul berbagai dampak yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas perairan, sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi dan kepadatan zooplankton di perairan Teluk Ambon Dalam. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 terdiri atas 7 stasiun (Passo, Latta, Nania, Waiheru, Poka, Halong dan Galala). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali dengan kedalaman 10 m setiap stasiun. Identifikasi sampel dilakukan pada Laboratorium Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon. Hasil penelitian ditemukan zooplankton sebanyak 30 jenis holoplakton yang digolongkan dalam 4 phylum yaitu Chaetognatha, Arthropoda, Coelenterata dan Protochordata dan 13 jenis meroplankton yang terdiri dari Molusca, Echinodermata, Annelida dan Larva Ikan. Komposisi zooplankton tertinggi yaitu Arthropoda dengan nilai rata-rata 55% pada bulan Mei dan 72% pada bulan Juni. Kepadatan zooplankton tertinggi bulan Mei ditemukan pada stasiun Latta (31.878 ind/m3) dan terendah pada stasiun Halong (20.196 ind/m3), dan bulan Juni kepadatan tertinggi pada stasiun Latta (33.516 ind/m3 ) danterendah pada stasiun Halong (14.364 ind/m3). Anita PadangAnitaPadangJuferlin AdriaanzsJuferlinAdriaanzsMadehusen SangadjiMadehusenSangadji Research Article Open Access 29 May 2016 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.9.1.39-46 PDF (Bahasa Indonesia) (1MB) 255 views View Abstract 864 views Volume 9, No. 1, P: 39-46
Analisis kepuasan konsumen roti (Studi kasus pada Golden Bakery di Ternate) Roti merupakan produk pangan yang digemari dan setiap konsumen memiliki persepsi atau sikap yang berbeda terhadap atribut yang melekat pada roti. Penilaian atribut menjadi dasar keputusan untuk pembelian ulang roti dikemudian hari termasuk di Golden Bakery. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen roti di Golden Bakery. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling yaitu Sampling Insidental dan Sampling Kuota sebanyak 200 responden. Kuesioner diuji validitas melalui korelasi Product Moment Pearson dan uji reliabilitas dengan rumus Cronbach’s Alpha(α). Atribut roti yang diteliti meliputi bentuk atau model roti, harga, rasa dan pilihan rasa, kemasan, lokasi pembelian, promosi, manfaat dan pelayanan. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa 8 indikator semuanya valid, dimana pada n = 30 dan α = 0,01 didapatkan nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel = 0,463. Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk Kepentingan sebesar 0,886 dan Kepuasan sebesar 0,901, berarti reliabel. Analisis tingkat kepuasan konsumen menggunakan pendekatan Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index). Hasil penelitian menunjukkan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 79,94% artinya tingkat kepuasan total berada pada 0,66 – 0,80 yang berarti para pelanggan telah merasa puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh Golden Bakery. Yonette Maya TupamahuYonetteM.TupamahuHamka HamkaHamka Research Article Open Access 29 May 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.51-59 PDF (Bahasa Indonesia) (708KB) 440 views View Abstract 2466 views Volume 10, No. 1, P: 51-59
Analisis peramalan produksi roti pada Golden Bakery di Kota Ternate Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode peramalan penjualan roti yang tepat di Golden Bakery untuk 3 bulan ke depan. Mengingat banyaknya jenis roti yang diproduksi maka penelitian ini dibatasi untuk roti tawar sisir dan cokelat sisir. Metode peramalan yang digunakan, yaitu: metode rata-rata sederhana (simple average), metode rata-rata bergerak (moving average), metode pemulusan eksponensial (simple exponential smoothing). Peramalan penjualan roti tiga bulan yang akan datang menggunakan metode yang terbaik, yaitu metode yang menghasilkan nilai kesalahan terkecil. Metode kesalahan peramalan yang digunakan yaitu The Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dan Mean Squared Error (MSE). Hasil penelitian menunjukkan metode Simple Average memiliki nilai MSE terkecil yaitu 580 dan nilai peramalan produksi adalah 906. Berdasarkan pendekatan nilai MSE maka Golden Bakery dapat memprediksi produksi selama 3 bulan ke depan dengan pendekatan Simple Average sebesar 906 buah roti tiap bulannya. Sedangkan untuk roti cokelat sisir, maka metode Simple Average memiliki nilai MSE terkecil yaitu 762 dan peramalan produksi untuk 3 bulan mendatang sebesar 1016 buah. Hamka HamkaHamkaYonette Maya TupamahuYonetteM.Tupamahu Research Article Open Access 30 May 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.60-64 PDF (Bahasa Indonesia) (576KB) 303 views View Abstract 854 views Volume 10, No. 1, P: 60-64
Model Matematika Pertumbuhan Udang Vanami (Litopenaeus vannamei) dengan Pengaruh Pemanenan Parsial sebagai Dasar Penetapan Waktu Pemanenan Pemanenan parsial pada budidaya udang vaname telah banyak dipraktikkan oleh para petani. Pemanenan parsial telah terbukti secara praktis dapat menghasilkan panen yang lebih banyak dibandingkan dengan pemanenan tunggal. Namun untuk menentukan waktu pemanenan parsial, para petani masih menggunakan perkiraan atau kebiasaan. Melalui penelitian ini akan dibuat suatu model pertumbuhan biomassa nonlinier dari budidaya udang vanami yang selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi waktu pemanenan yang menghasilkan biomassa maksimal. Dalam artikel ini digunakan data sekunder yang diolah menggunakan software MAPLE. Menggunakan persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy, penelitian ini menunjukkan bahwa pemanan parsial mampu menunjukkan hasil 78% lebih banyak dibandingkan dengan sistem pemanenan tunggal. Model pertumbuhan biomassa yang telah dikonstruksi dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu A, M, L, W_, k, t_0 Aris AlfanArisAlfanFitroh ResmiFitrohResmiSlamet IfandiSlametIfandi Research Article Open Access 19 Jul 2020 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.13.1.75-82 PDF (1MB) 256 views View Abstract 860 views Volume 13, No. 1, P: 75-82
Effect of Salt Concentration on Organoleptic and Microbiological Attributes of Mackerel scad (Decapterus macarellus) The salting is one of the traditional methods of processing fishery products that have an important role both in business and efforts to fulfill protein. The purpose of this study was to determine the effect of salt concentration and soaking time on the sensory value of flying fish. The organoleptic testing, total plate count, and analysis using a completely randomized... Azis HusenAzisHusenAhmad TalibAhmadTalibJumahir HairilJumahirHairilFrits JamlaayFritsJamlaay Research Article Open Access 19 Oct 2021 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.14.2.396-402 View Abstract 85 views Volume 14, No. 2, P: 396-402
Agribisnis Aren: Produk Usaha Yang Menjanjikan di Maluku Utara Hampir diseluruh wilayah Nusantara ini terdapat tanaman aren (Arenga pinnata). Semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Tanaman Aren ii memiliki banyak manfaat, termasuk didalamnya sebagai penghasil gula dan bioethanol. Tanaman Aren selain bisa diproses menjadi subtansi bensin juga baik dalam hal menyimpan air tanah serta mencegah bencana banjir dan longsor. Akan tetapi, tanaman ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sunguh oleh berbagai pihak. Berdasarkan survey lapangan bahwa terdapat banyak industry rumah tangga yang memanfaatkan nira dari aren untuk produksi gula merah di Maluk Utara. industry skala kecil ini paling banyak terdapat di kabupaten Hamahera Selatan, khususnya Bacan dan Kabupaten Halmahera Utara yaitu Galela. Hal mana menjadi bukti bahwa Maluku Utara memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembagan pertanian aren serta agroindustry arean selain sebagai gula merah, untuk peningkatan pendapatan daerah serta pendapatan petani dan dapat mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Sandra L HieriejSandraLHieriej Research Article Open Access 31 May 2009 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.2.1.27-32 PDF (1MB) 53 views View Abstract 189 views Volume 2, No. 1, P: 27-32
Agribusiness Development of Flavor Rice “Mandoti” in Enrekang Districts Enrekang Regency is one of the areas in South Sulawesi with a topography of producing vegetable commodities, but apart from that this area also produces superior commodities that are only produced in Salukanan Village, Baraka District, namely local rice flavored rice known as "Pulu Mandoti". This study aims to analyze external factors (strengths and weaknesses) and internal factors (opportunities and threats) to formulate a development strategy for agribusiness development of "Pulu Mandoti" flavored rice. This research was carried out in Enrekang Regency, by determining several respondents who involved the head of the agriculture department, epala Bappeda, the head of Gapoktan. The analysis used is process hierarchical analysis, which shows that the strategy to develop flavored rice known as "Pulu Mandoti" starts from technical aspects, policy aspects and economic aspects. Omar Khayam KhayamOmar KhayamKhayamDr.Irmayani IrmayaniDr.IrmayaniIrmayaniAmaluddin AmaluddinAmaluddin Research Article Open Access 25 Oct 2020 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.13.2.238-247 PDF (1MB) 232 views View Abstract 694 views Volume 13, No. 2, P: 238-247
Agroekosistem pertanaman jagung di Desa Sasa Provinsi Maluku Utara Peningkatan produksi jagung dipengaruhi oleh beberapa kendala salah satunya adalah kendala abiotik dan biotik. Kendala abiotik disebabkan oleh rendahnya ketersediaan hara di tanah, sementara kendala biotik meliputi gangguan yang disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Masalah OPT (hama dan penyakit) inilah yang membuat petani selalu kesulitan dan memilih mengunakan pestisida sebagai jalan keluarnya. Sementara dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia selalu muncul terutama karena penggunaan yang tidak bijaksana. Akibatnya terjadi resistensi, resurjensi, terbunuhnya musuh alami dan menimbulkan pencemaran lingkungan, karena kadar residu pestisida kimia dapat meningkat dan membunuh organisme yang ada pada rantai makanan Untung (2006). Penelitian ini bertujuan mempelajari kelimpahan Artropoda pada agroekosistem jagung dan pengelompokkan berdasarkan perannya. Penelitian berlangsung pada November 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman Artropoda pada agroekosistem jagung ditemukan lima kelompok Artropoda yaitu hama, predator, parasitoid, serangga netral, dan dekomposer. Kelompok hama memiliki kelimpahan lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya, dengan pola sebaran hama H. armigera dan O. furnacalis bersifat acak, dan R. maidis bersifat mengelompok. Lidya M. IvakdalamLidyaM.Ivakdalam Research Article Open Access 12 May 2011 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.4.1.23-29 PDF (Bahasa Indonesia) (316KB) 1277 views View Abstract 3185 views Volume 4, No. 1, P: 23-29
Analisis Alat Tangkap Ikan Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan yang Bertanggungjawab Di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara Operasi penangkapan ikan di Tobelo Selatan menggunakan berbagai jenis alat tangkap, akan tetapi belum memperhatikan dampak negatif dari penggunaan alat tangkap terhadap biota laut lainnya (misalnya alat tangkap yang tidak selektif dan tidak ramah lingkungan). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai tanggungjawab suatu alat penangkapan ikan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan multi kriteria alat tangkap yang bertanggungjawab dan Peraturan sesuai code of conduct for responsibility fisheries. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor kriteria alat tangkap pada 3 Desa Di Kecamatan Tobelo Selatan yaitu: kriteria alat tangkap sangat ramah lingkungan meliputi alat tangkap pancing tangan (hand line) dengan skor 29.1 dan panah (spear gun) dengan skor 28.3. Sedangkan kriteria alat tangkap yang ramah lingkungan yaitu pukat cincin (purse seine) dengan skor 24.5 dan jaring insang dasar (bottom gill net) dengan skor 25.6. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa alat tangkap hand line dan spear gun menempati kategori alat tangkap sangat ramah lingkungan dan alat tangkap ramah lingkungan adalah purse seine dan bottom gill net. Disarankan perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tingkat pemahaman nelayan terhadap alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak habitat. Femsy KourFemsyKourYubelina HibataYubelinaHibata Research Article Open Access 25 Oct 2019 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.12.2.232-242 PDF (1MB) 371 views View Abstract 1405 views Volume 12, No. 2, P: 232-242
Analisis daya saing ekspor cengkeh Indonesia di kawasan ASEAN dan Dunia Penelitian ini bertujuan menganalisis trend ekspor cengkeh Indonesia pada tahun 2015-2018, menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif ekspor cengkeh Indonesia, Malaysia dan Singapura di pasar internasional. Data penelitian dari tahun 1980-2012, yaitu nilai ekspor cengkeh Indonesia, nilai ekspor cengkeh negara ASEAN lainnya: Malaysia dan Singapura, nilai ekspor cengkeh di dunia, nilai ekspor total Indonesia, nilai ekspor total dari 2 negara ASEAN, dan nilai ekspor total di tingkat dunia. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis trend ekspor, analisis Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Hasil analisis menunjukkan ekspor cengkeh Indonesia meningkat pada tahun 2015-2018, masing-masing sebesar 10606,86 ton, 10943,20 ton, 11279,54 ton, dan 11615,88 ton dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,08% per tahun. Daya saing Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang rendah ditingkat dunia dengan nilai indeks RSCA sebesar 0,22 serta memiliki keunggulan kompetitif dengan ISP sebesar 0,46. Malaysia memiliki keunggulan komparatif yang rendah pasar dunia dimana nilai indeks RSCA sebesar -0,25. Keunggulan kompetitif Malaysia juga rendah dimana ISP sebesar -0,45. Sedangkan Singapura memiliki keunggulan komparatif yang tinggi dibandingkan Indonesia dan Malaysia, dimana rata-rata indeks RSCA sebesar 0,96. Namun Singapura memiliki keunggulan kompetitif yang rendah ditunjukkan nilai ISP sebesar -0,09, menunjukkan bahwa Singapura sebagai pengimpor komoditi cengkeh. Yonette Maya TupamahuYonetteM.Tupamahu Research Article Open Access 10 May 2015 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.8.1.27-35 PDF (Bahasa Indonesia) (701KB) 1831 views View Abstract 2650 views Volume 8, No. 1, P: 27-35
Analisis efisiensi dan efektifitas operasi kapal purse seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate Provinsi Maluku Utara Penelitian ini tentang kegiatan operasi kapal Purse Seine. Yang dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat efisiensi operasi Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. (2). mengetahui tingkat efektifitas operasi Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. Metode yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder yang bersifat kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata investasi untuk usaha Purse Seine kecil sebesar Rp 186,160,875 sedangkan investasi usaha Purse Seine besar nilai rata-rata sebesar Rp 414,287,500. dengan produksi untuk Purse Seine ukuran GT kecil kelompok satu memiliki nilai rata-rata 29,742 kg per tahun, sedangkan produksi ukuran GT besar kelompok dua memiliki nilai rata-rata 48,415 kg. dari analisis perhitungan usaha unit penangkapan Purse Seine kecil diperoleh rata-rata penerimaan total Rp 359,419,500,- biaya total 276,283,327,- keuntungan 83,136,173,- R/C 13,140,- Payback period 48,144,- sedangkan untuk kapal Purse Seine besar diperoleh nilai rata-rata penerimaan total Rp 567,295,625,- dengan biaya total Rp 441,009,765,- keuntungan Rp 126,285,860,- R/C 12,734,- Payback period 39,389,- Hal ini menunjukan bahwah usaha Purse Seine kecil dapat bersaing dengan kapal Purse Seine yang berukuran lebih besar. Munawir MuhammadMunawirMuhammad Research Article Open Access 05 May 2017 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.10.1.8-21 PDF (Bahasa Indonesia) (623KB) 469 views View Abstract 1651 views Volume 10, No. 1, P: 8-21
Analisis efisiensi pemasaran rumput laut (Eucheuma cottonii) di Kota Tual Provinsi Maluku Penelitian ini bertujuan untuk; 1). Mengetahui bentuk struktur pasar rumput laut (Eucheuma cottonii) kering di kota Tual; 2). Mengetahui perilaku pasar rumput laut (Euchema cottonii) kering di kota Tual; 3). Mengetahui penampilan pasar rumput laut (Eucheuma cottonii) kering di kota Tual. Metode analisis yang digunakan adalah; 1). Analisis struktur pasar meliputi, hambatan keluar masuk pasar, pengetahuan pasar, pangsa pasar dan konsentrasi pasar; 2). Analisis perilaku pasar meliputi, proses penjualan dan pembelian, sistem pembayaran serta kerjasama; dan 3). Analisis penampilan pasar meliputi, marjin pemasaran, analisis bagian harga yang diterima petani, analisis rasio keuntungan dan biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukan adanya 3 pola saluran pemasaran, struktur pasar ditingkat pedagang pengumpul hingga pedagang besar antar pulau bersifat oligopsoni (banyak penjual, sedikit pembeli), posisi tawar petani rumput laut yang rendah sebagai akibat dari adanya ikatan yang kuat dengan pedagang pengumpul yang menjadi langganan tetapnya, dalam hal ini berupa pinjaman modal dan pinjaman biaya hidup sehari-hari, sehingga mengakibatkan petani rumput laut cenderung sebagai penerima harga, hambatan masuk pasar cukup besar. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh bahwa semakin banyak jumlah pelaku pemasaran yang terlibat dapat mengakibatkan marjin menjadi lebih besar, marjin pemasaran dari petani hingga pedagang besar antar pulau Rp. 5.540/kg. Petani rumput laut membutuhkan suatu wadah baik dalam bentuk koperasi atau organisasi lain sebagai tempat berkumpul dalam menjalankan kegiatan usaha budidaya rumput laut, sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan secara bersama, baik itu input, teknik produksi, pemasaran maupun informasi pasar. Sahibul Khafi HamidSahibulK.Hamid Research Article Open Access 19 May 2012 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.5.1.57-70 PDF (Bahasa Indonesia) (609KB) 386 views View Abstract 831 views Volume 5, No. 1, P: 57-70
Analisis efisiensi pemasaran telur ayam ras di CV. Cipta Aksara Kelurahan Kastela Kecamatan Kota Ternate Selatan Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran pemasaran pada CV.Cipta Aksara dan tingkat efisiensi pemasarannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan margin pemasaran, share harga dan rasio keuntungan. Hasil penelitian diperoleh bahwa model saluran pemasaran yang terbentuk dari proses pemasaran telur ayam ras di CV.Cipta Aksara terdiri dari 4 saluran pemasaran dimana saluran terpendek adalah produsenà Konsumen dengan tingkat efisiensi pemasaran 86% dengan tingkat efisiensi lebih dari 50% atau efisien, margin pemasaran Rp.200,- dengan rasio keuntungan Rp.1,5,- sedangkan saluran terpanjang adalah ProdusenàPedagang BesaràPedangan MenengahàPedangan Kecilà konsumen. Dengan tingkat efisiensi yang terbentuk dari setiap saluran menunjukkan nilai lebih dari 50% yang berarti saluran pemasaran yang terbentuk efisien, tingkat margin pemasaran terbesar terbentuk pada saluran pemasaran ke 4 sebesar Rp.925 dengan tingkat rasio keuntungan Rp.9,- yang artinya setiap penambahan Rp.1,- oleh CV. Cipta Aksara maka perusahaan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 9,- Hamka HamkaHamka Research Article Open Access 03 Oct 2014 Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 10.29239/j.agrikan.7.2.1-7 PDF (Bahasa Indonesia) (500KB) 242 views View Abstract 641 views Volume 7, No. 2, P: 1-7