Volume 12 Issue 2, October 2019
Credit cover image by: Rochmady
Research Article(28 articles)
-
-
Analisis Fitokimia dan Toksisitas serta Aktivitas Antioksidan Beberapa Jenis Teripang di Desa Kakara, Halmahera Utara
Teripang merupakan salah satu komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis penting, yang diketahui memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai nutrasetika. Potensi teripang di Desa Kakara belum dieksplorasi senyawa bioaktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa biokimia dan menguji toksisitas ekstrak, serta mengetahui kandungan antioksidannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak metanol tiga jenis teripang yang berbeda masing-masing Holothuria atra, Stichopus horrens, dan Holothuria hilla mengandung senyawa bioaktif dari golongan Flavonoid dan Saponin. Hasil analisis Brine Shrimp Lethal Toxicity (BSLT) menunjukkan nilai A 629, 19 ppm, B 739,86 ppm , C 681,78 ppm metanol ketiga jenis teripang uji masuk dalam kategori toksik. Analisis antioksidan menunjukkan hasil A 562, 59 ppm, B 968,78 ppm, ekstrak metanol teripang dikategorikan tidak memiliki aktivitas antioksidan.
- Febrina Olivia AkerinaFebrinaOliviaAkerina
- Janer SangajiJanerSangaji
Research Article Open AccessDownload PDF (806KB) 957 viewsView Abstract 2220 viewsVol 12, No 2, P: 188-196 -
Analisis Usahatani Padi Sawah dengan Metode Hazton di Desa Lolori Kabupaten Halmahera Barat
Desa Lolori Kabupaten Halmahera Barat menjadi salah satu desa yang melakukan uji coba penanaman padi dengan menggunakan metode hazton. Metode hazton merupakan rekayasa budidaya padi yang diinisiasi oleh Ir. Hazairin MS selaku Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat dan Anton Komaruddin SP, Msi, staf pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat. Teknologi hazton bertumpu pada penggunaan bibit tua 25-30 hari setelah semai dengan jumlah bibit 20-30 batang per lubang tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi, pendapatan dan efisiensi usahatani padi sawah di Desa Lolori Kabupaten Halmahera Barat. Bentuk analisis yang digunakan adalah analisis usahatani dan efisiensi usahatani. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lolori Kabupaten Halmahera Barat, dengan waktu penelitian mulai dari bulan April 2019 sebanyak 17 responden. Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata produksi usahatani padi sawah dengan metode hazton di Desa Lolori Kabupaten Halmahera yaitu 6,165 ton/ha/musim tanam dengan rata-rata pendapatan Rp. 29.256.175/ha/musim tanam serta nilai R/C Ratio yaitu 2,79 atau nilai R/C adalah >1 sehingga usahatani padi sawah dengan metode hazton layak diusahakan karena sangat menguntungkan.
- Ekaria EkariaEkaria
- Munawir MuhammadMunawirMuhammad
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 208 viewsView Abstract 807 viewsVol 12, No 2, P: 197-202 -
Kajian Penerimaan Konsumen Terhadap Marmalade Pala Dengan Variasi Konsentrasi Agar-Agar
Pemanfaatan daging buah pala masih terbatas, sehingga biasanya terbuang percuma dan menjadi limbah. Oleh karena itu perlu dikembangkan menjadi produk yang lebih inovatif seperti marmalade. Marmalade merupakan bahan makanan setengah padat, berbentuk gel, yang terbentuk dengan baik apabila konsentrasi gula, asam (pH), pektin dan panas yang diberikan dengan baik dan tepat. Salah satu bahan pembentuk gel yang umum digunakan adalah agar-agar. Agar-agar merupakan produk olahan yang berasal dari rumput laut Gracilaria sp. dan Gelidium sp. yang mempunyai kompabilitas tinggi, yaitu mampu menyatu dengan bahan-bahan lain. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi agar-agar yang tepat untuk menghasilkan marmalade pala yang disukai oleh konsumen. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang pembuatan marmalade pala dengan penggunaan agar-agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi agar-agar yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen pada atribut kenampakan dan kekentalan marmalade pala, sedangkan tidak berpengaruh pada atribut rasa dan aroma. Marmalade pala dengan penambahan konsentrasi agar-agar 1.5% merupakan produk yang paling disukai oleh konsumen.
- Sophia Grace SipahelutSophiaGraceSipahelut
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 371 viewsView Abstract 982 viewsVol 12, No 2, P: 203-208 -
Strategi Pengembangan Usaha Bawang Merah Lokal Topo di Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan
Bawang merah lokal topo tersebut umumnya ditanam di lereng-lereng bukit dengan kemiringan lebih dari 35% yang merupakan habitat alaminya. Bawang merah lokal topo punya nilai historis yang lekat dengan masyarakat Kota Tidore. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial dan strategi pengembangan bawang merah lokal topo di Kota Tidore Kepulauan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui pengisian quesioner dan diikuti dengan wawancara. Penentuan responden dilakukan di Kecamatan Tidore Utara. Hal ini didasarkan pada hasil survey awal tentang jumlah petani bawang merah di Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan, karena petani terbanyak yang mengembangkan komoditas bawang merah lokal topo. Strategi pengembangan usaha bawang merah lokal topo di analisis menggunakan dua analisis yaitu Analisis NPV, B/C ratio, IRR, PBP dan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportinities, and Treat). Melalui hasil penelitian kelayakan usahatani dengan mengunakan modal sendiri (tingkat suku bungga 6%) maka NPV sebesar 432.002.424,91, Net B/C 4,40, IRR sebesar 13,70% dan Paiback Periode 0 tahun 7 bulan 2 hari. Berdasarkan kriteria kelayakan dimana NPV bernilai positif. Net B/C lebih dari satu dan IRR lebih besar dari tinggkat suku bunga berlaku, maka secara finansial usahatani bawang merah lokal topo layak untuk dijalankan dan hasil analisis SWOT terhadap strategi pengembangan bawang merah lokal topo diperoleh nilai IFAS sebesar 3,058 dan nilai EFAS sebesar 2,528 dan strategi yang tepat dalam pengembangan bawang merah lokal topo adalah strategi Diversifikasi yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
- Munawir MuhammadMunawirMuhammad
- Ekaria EkariaEkaria
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 367 viewsView Abstract 1082 viewsVol 12, No 2, P: 209-219 -
Kandungan Gizi Bulu Babi (Echinoidea)
Bulu babi (Echinoidea) merupakan kelompok hewan lunak bercangkang, tidak memiliki tulang belakang dan termasuk dalam filum Echinodermata. Tubuhnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri. Bagian tubuh bulu babi yang biasa dimanfaatkan untuk dimakan adalah gonad atau telurnya. Gonad bulu babi merupakan makanan laut yang bergizi. Perairan Tanjung Metiella merupakan perairan yang produktif serta kaya akan sumberdaya laut salah satunya bulu babi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan gizi bulu babi di perairan Tanjung Metiella. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu : 1) Koleksi sampel bulu babi di perairan Tanjung Metiella, 2) Uji kandungan gizi di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Ambon. Hasil analisa diperoleh kandungan gizi bulu babi jenis Diadema setosum yaitu kadar air 77,56%, kadar abu 2,54%, kadar lemak 2,36%, kadar protein 14,57% dan kadar karbohidrat 3,17% sedangkan bulu babi jenis Echinotrix calamaris yaitu kadar air 79,41%, kadar abu 2,42%, kadar lemak 2,68%, kadar protein 14,07% dan kadar karbohidrat 6,14%. Parameter lingkungan yang terukur selama pengambilan sampel yaitu suhu 28-30°C, salinitas 31-32‰, pH 6-7, kecerahan 100% dan kedalaman perairan 1 m.
- Anita PadangAnitaPadang
- Nurlina NurlinaNurlina
- Tahir TuasikalTahirTuasikal
- Rochman SubiyantoRochmanSubiyanto
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 1441 viewsView Abstract 5964 viewsVol 12, No 2, P: 220-227 -
Pemanfaatan Bahan Pangan Kaya Kalsium (Ca) Sebagai Sumber Fortivikan pada Olahan Ikan Tuna Kering Kayu Kaleng
Maluku Utara memiliki potensi perikanan cukup tinggi dan telah mengalami geliat usaha pengolahan ikan dengan banyaknya home Industri. Geliat perkembangan ini tentu harus memperhatikan kualitas gizi produk, termasuk produk olahan ikan kering kayu kaleng yang sedang dikembangkan oleh prodi THP-UMMU. Salah satu jenis gizi yang dapat ditingkatkan kandungannya adalah kalsium yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang maupun penguatan tulang. Peningkatan kandungan kalsium dapat dilakukan dengan fortivikasi bahan pangan kaya kalsium. Penelitian ini dilakukan dengan fortivikasi sebanyak tiga perlakuan yaitu (1) fortivikasi tepung ikan teri dan (2) tepung tulang ikan tuna masing-masing sebanyak 2 % dari total bahan baku ikan tuna yang digunakan, dan (3) tanpa fortivikasi tepung atau kontrol (0%). Selanjutnya dilakukan analisis kandungan kalsium untuk mengetahui pengaruh fortivikasi tepung ikan teri dan tepung tulang ikan tuna terhadap nilai kalsium ikan tuna kering kayu dan mendapatkan jenis tepung terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortivikasi tepung tulang ikan tuna berpengaruh paling tinggi terhadap kandungan kalsium olahan ikan tuna kering kayu kaleng yaitu 792,9 mg per 180 gram. Fortivikasi menggunakan tepung ikan teri berpengaruh terhadap peningkatan kalsium produk yaitu 83,34 mg per 180 gram berat produk. Sedangkan sampel kontrol menunjukkan kandungan kalsium 21,6 mg per 180 mg berat produk.
- Ibnu Wahab LaitupaIbnuWahabLaitupa
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 380 viewsView Abstract 1583 viewsVol 12, No 2, P: 228-231 -
Analisis Alat Tangkap Ikan Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan yang Bertanggungjawab Di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara
Operasi penangkapan ikan di Tobelo Selatan menggunakan berbagai jenis alat tangkap, akan tetapi belum memperhatikan dampak negatif dari penggunaan alat tangkap terhadap biota laut lainnya (misalnya alat tangkap yang tidak selektif dan tidak ramah lingkungan). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai tanggungjawab suatu alat penangkapan ikan. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan multi kriteria alat tangkap yang bertanggungjawab dan Peraturan sesuai code of conduct for responsibility fisheries. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor kriteria alat tangkap pada 3 Desa Di Kecamatan Tobelo Selatan yaitu: kriteria alat tangkap sangat ramah lingkungan meliputi alat tangkap pancing tangan (hand line) dengan skor 29.1 dan panah (spear gun) dengan skor 28.3. Sedangkan kriteria alat tangkap yang ramah lingkungan yaitu pukat cincin (purse seine) dengan skor 24.5 dan jaring insang dasar (bottom gill net) dengan skor 25.6. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa alat tangkap hand line dan spear gun menempati kategori alat tangkap sangat ramah lingkungan dan alat tangkap ramah lingkungan adalah purse seine dan bottom gill net. Disarankan perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tingkat pemahaman nelayan terhadap alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak habitat.
- Femsy KourFemsyKour
- Yubelina HibataYubelinaHibata
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 371 viewsView Abstract 1405 viewsVol 12, No 2, P: 232-242 -
Pengaruh Pemahaman Aspek Manajemen Mutu terhadap Nilai Ekonomi dan Jangkauan Pemasaran Perajin Ikan Kering Sidoarjo
Ikan kering, seringkali dianggap sebagai makanan ‘kelas bawah’ oleh masyarakat, sehingga aspek mutu umumnya diabaikan. Efek pemahaman dan penerapan mutu pada proses pembuatan ikan kering dapat meningkatkan nilai ekonomi serta memberikan konsekuensi positif bagi keamanan pangan. Penelitian bertujuan membuktikan adanya korelasi bahwa penerapan aspek mutu dapat meningkatkan nilai ekonomi dan meningkatkan jangkauan pemasaran. Penelitian menggunakan metode survey terhadap responden terpilih yang terdiri dari produsen dan pengepul ikan kering di Kabupaten Sidoarjo selama bulan April s/d Juni 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produsen yang menerapkan manajemen mutu dapat menjual ikan kering rata-rata Rp.6.005,-/Kg lebih tinggi dibandingkan produsen yang mengacuhkan penerapan manajemen mutu pada proses pembuatan ikan kering. Ikan kering yang bermutu baik menjangkau pasar di luar Kabupaten Sidoarjo bahkan hingga ke provinsi lain, serta keluar negeri.
- Titis IstiqomahTitisIstiqomah
- Laily MuzdalifahLailyMuzdalifah
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 216 viewsView Abstract 796 viewsVol 12, No 2, P: 243-247 -
Karakterisasi Sifat kimia dan Organoleptik Cookies Substitusi Tepung Pisang Nangka Mentah (Musa sp. L)
Pisang merupakan jenis tanaman tropis yang dapat dikonsumsi secara langsung maupun dapat diolah menjadi jenis makanan lainnya. Produksi pisang yang cukup tinggi di Indonesia tidak sebanding dengan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga mengakibatkan banyaknya pisang yang tidak dimanfaatkan sedangkan daya simpan buah pisang relative rendah. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menghindari agar buah pisang terbuang percuma dengan mengolahnya menjadi produk yang tahan lama dan bernilai tambah lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pisang merupakan salah satu bahan pangan local yang memiliki nilai indeks glikemik rendah. Sehingga pisang dapat diolah menjadi pangan fungsional. Salah satu produk olahan pisang yang disukai oleh masyarakat adalah cookies. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan Tepung Pisang Nangka mentah menjadi produk cookies dan mengevaluasi sifat fisikokimia dan organoleptiknya. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu produksi tepung pisang mentah, pembuatan cookies dengan substitusi tepung pisang mentah dan evaluasi karakterisasi dan sensori cookies substitusi tepung pisang mentah. Hasil penelitaian menunjukkan bahwa cookies dengan 25%, 50% dan 75% tepung pisang mentah memiliki nilai preferensi yang sama dengan cookies standar. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa cookies dengan substitusi tepung pisang nangka mentah sebesar 75% adalah formulasi yang paling baik dengan kadar air sebesar 6,78% (bb), kadar abu sebesar 2,17% (bk) , kadar protein sebesar 18,97% (bk), kadar lemak sebesar 8,55% (bk) , kadar karbohidrat sebesar 63,51% (bk), dan kadar serat pangan sebesar 4,02% (bk).
- Rani AnggraeniRaniAnggraeni
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 373 viewsView Abstract 1227 viewsVol 12, No 2, P: 248-257 -
Analisis Pertumbuhan Diameter Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) Hasil Penanaman KBR di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara
Kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan sebuah gerakan moral yang bertujuan untuk memperbaiki laju kerusakan hutan dan untuk mengurangi lahan kritis yang ada di negara Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Halmahera Barat pada khususnya. Penanaman pohon yang dilakukan di Kabupeten Halmahera Barat, tersebar kedalam sembilan kecamatan, sehingga tingkat pertumbuhan tanaman diduga terdapat perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain atau dari satu lokasi dengan lokasi yang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui MAI dari tempat pengukuran yang berbeda, menguji MAI dari masing – masing tempat yang berbeda, menguji MAI pada tahun tanam yang berbeda, menganalisa pertumbuhan optimum tanaman Jabon dari tempat pengukuran yang berbeda. Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode Individual dengan sistim random, karena lokasi KBR terletak tidak mengelompok dalam satu luasan hektar, akan tetapi tersebarnya lokasi penanaman sesuai dengan lokasi atau lahan yang dimiliki oleh masarakat (kelompok tani). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 9 perlakuan yang terdiri dari 9 desa yaitu : desa Porniti, Bobanehena, Hoku-hoku Kie, Tacim, Balisoan, Ngaon, Ake Jailolo, Akelamo Kao dan Bobaneigo. Masing-masing perlakuan diambil ulangan sebanyak 50 sampel tanaman jabon. Data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan dianalisis dengan menggunakan analisis varians bentuk Rancangan Acak Lengkap, selanjutnya dilakukan uji LSD dan uji Kontras. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Riap tahunan rata-rata diameter setinggi dada diperoleh hasil sebagai berikut (dalam cm/tahun) : lokasi desa Hoku-Hoku Kie = 7,31cm, desa Ngaon = 6,57cm, desa Bobaneigo = 5,52cm, desa Balisoan = 5,99cm, desa Bobanehena = 4,72cm, desa Akelamo Kao = 5,08cm desa Ake Jailolo= 4,32cm, desa Porniti = 4,89cm, desa Tacim = 4,54cm. Hasil analisis varians dengan tingkat kepercayaan 5 % maka terdapat perbedaan MAI diameter pada Sembilan lokasi. Hasil uji kontras pada taraf uji 5 % menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara MAI diameter pada tahun tanam, dan terdapat satu lokasi satu lokasi MAI diameter yang terbaik yaitu desa Hoku-Hoku Kie dengan umur tanam 2 tahun dimana, faktor eksternal pada lokasi tersebut sangat mendukung untuk perkembangan tanaman jabon seperti dekat sumber air, mendapat cahaya matahari yang cukup dan kondosi tanah yang gembur dan keadaan suhu yang stabil
- Sabaria NiapeleSabariaNiapele
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 117 viewsView Abstract 491 viewsVol 12, No 2, P: 258-265 -
Strategi Implementasi Sistem Informasi Ketertelusuran ISO 8402 pada Rantai Pemasaran Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskal)
Jangkauan pemasaran ikan bandeng Lamongan sudah berskala ekspor, untuk konsumsi maupun umpan pancing ikan tuna. Sebagai produk global, maka tuntutan untuk menerapkan ketertelusuran merupakan kewajiban bagi para eksportir. Penelitian bertujuan menemukan strategi implementasi ketertelusuran ISO 8402 pada rantai pemasaran ikan bandeng Lamongan. Metode penelitian deskriptif, data diperoleh melalui survey terestris yang hasilnya diberi pembobotan. Pengamatan dilakukan di pasar ikan Kaliotik – Lamongan yang omzet pemasarannya lebih dari 300 Ton per hari pada bulan Oktober 2018 s/d Mei 2019, terhadap responden yang secara dipilih sengaja merupakan pelaku bisnis lebih dari 10 tahun. Analisis data berjenjang yaitu: matriks shift share, klasterisasi pembobotan, perhitungan statistik; sedangkan untuk menemukan strategi informasi ketertelusuran menggunakan Analisis Akar Masalah. Hasil analisis Y = 0,026 + 1,462 X signifikansi 99,8%, r square 89 dan adjusted r square 91menunjukkan sistem informasi ketertelusuran sangat berpeluang diterap-kembangkan,. Nilai shift share gap antara ketidak tauan teknologi informatika terhadap keyakinan untuk mampu menyusun data informasi telusur asal usul ikan 16,5 dengan skor tertinggi 89,0 dan skor terendah 72,5 menunjukkan bahwa para pedagang dan pemilik ikan bandeng sudah menguasai penggunaan perangkat android guna menerapkan ketertelusuran. Strategi implementasi sistem informasi ketertelusuran ISO 8402 pada rantai pemasaran ikan bandeng dapat diterap-kembangkan melalui 3 cara yaitu: (1) melakukan pelatihan kepada pelaku usaha yang dilakukan oleh unsur penyuluhan, (2) mempererat pendekatan mentoring antara penyuluh dengan pelaku usaha, (3) penyusunan kesepahaman dengan industri mengenai insentif harga bagi produk tertelusur.
- Angky SoedrijantoAngkySoedrijanto
- Faisol Mas’udFaisolMas’ud
- Kemal Farouq MauladiKemalFarouqMauladi
- Endah Sih PrihartiniEndahSihPrihartini
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 326 viewsView Abstract 1669 viewsVol 12, No 2, P: 266-271 -
Tingkat Kerusakan Batang Akibat Serangan Hama Pada Tegakan Jati
Jati (Tectona grandis Linn) merupakan salah satu kayu komersil bermutu tinggi dan termasuk salah satu jenis tanaman hutan andalan yang banyak dikembangkan. Penanaman jati di kabupaten buru di mulai pada tahun 2006 dalam bentuk monokultur. Bentuk hutan tanaman yang homogen menyebabkan tanaman jati rentan terhadap serangan hama di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persentase tingkat kerusakan batang serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jati di desa Lamahang. Pengamatan dilakukan pada 4 petak contoh dengan ukuran masing-masing plot yaitu 20 m x 50 m (0.1 Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang batang jati adalah rayap genus Nasutitermes sp. Rata-rata persentase serangan rayap termasuk dalam kategori sedang (23.85%) sedangkan persentase tingkat kerusakan batang rata-rata termasuk dalam kategori ringan (10.05%).
- Martini WaliMartiniWali
- Edy Said NingkeulaEdySaidNingkeula
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 563 viewsView Abstract 1939 viewsVol 12, No 2, P: 272-278 -
Pemanfaatan Silase Kulit Pisang (Musa pariciae) Untuk Peningkatan Produktivitas Kambing Kacang (Capra hircus): Studi Kasus di Desa Golo Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pemberian silase kulit pisang terhadap produktifitas ternak kambing yang meliputi pertambahan berat badan, konsumsi dan konversi ransum. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor ternak Kambing yang berumur antar 4 sampai 6 bulan,dengan berat berkisar antara 10 kg. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hijauan dan silase kulit pisang serta ampas tahu sebagai konsentrat. Perlakuan yang digunakan yaitu R1 = 100% hijauan + Konsentrat, R2 = 75% hijauan + 25% silase + Konsentrat, R3 = 50% hijauan + 50% silase + Konsentrat, R4 = 25% hijauan + 75% silase + Konsentrat. Variabel yang diamati meliputi konsumsi, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum kambing kacang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa Pemberian silase kulit pisang (Musa pariciae) sampai dengan 75% tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum kambing kacang.
- Hasriani IshakHasrianiIshak
- Nursjafani NursjafaniNursjafani
- Sri LestariSriLestari
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 196 viewsView Abstract 1088 viewsVol 12, No 2, P: 279-283 -
Characteristic of chemical and sensory of stick product which fortified with yellowfin tuna flour
Snack is defined as food consumed between regular meals which are liked by all people, so it becomes a habit to get rid of hunger before the main meal. Stick is a long flat snack, has a savory taste and crunchy, made from a mixture of flour, fat, eggs and water, which is processed by frying or baking. Fish sticks are processed snacks made from a mixture of flour, seasoning, margarine, eggs and water and additional fish meat or fish flour, then formed to flat shapes with a length of ± 6-7 cm and frying with oil at 170 °C till golden yellow This study aims to determined the chemical characteristics and evaluation of sensory fish sticks fortified with yellowfin tuna flour. The results of this study can be concluded that the percentage of yellowfin fish flour fortified on stick product effected to the chemical characteristics of parameters moisture contents (2.76 - 3.63%), ash (2.66 - 5.02%), fat (16.15 - 22.55%) protein (7.39 - 11.72%), and carbohydrates (57.94 - 70.17%) produced by yellowfin fish sticks. Fortification of yellowfin tuna flour has an effected on the sensory characteristics of fish sticks on the attributes of aroma and taste, while not affecting the appearance and texture attributes.
- Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaNatalie JaneLekahena
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 131 viewsView Abstract 597 viewsVol 12, No 2, P: 284-290 -
Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cattonii) di Perairan Desa Batuboy Kecamatan Namlea
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pemberian pupuk cair dengan konsentrasi yang berbeda terhadap laju pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cattonii). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2015, yang berlokasi di perairan Desa Batuboy Kecamatan Namlea Kabupaten Buru. Dari hasil analisis laju pertumbuhan rumput laut baik dari laju pertumbuhan mingguan, laju pertumbuhan spesifik maupun laju pertumbuhan mutlak sangat berpengaruh nyata dimana perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan B (dosis 300 cc) dengan lama perendaman 6 jam dengan nilai pertumbuhan pada akhir penelitian yaitu pertumbuhan mingguan sebesar 576,222 gram, pertumbuhan mutlak sebesar 546,222 gram dan pertumbuhan spesifik sebesar 7,767 %.
- Samsia UmasugiSamsiaUmasugi
- Abdussabar PolanunuAbdussabarPolanunu
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 211 viewsView Abstract 841 viewsVol 12, No 2, P: 291-298 -
Keanekaragaman Tumbuhan Obat Taman Wisata Alam Baumata Kabupaten Kupang serta Pemanfaatannya oleh Masyarakat Lokal
Informasi tentang keanekaragaman tumbuhan obat Taman Wisata Alam (TWA) Baumata belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keanekaragaman tumbuhan obat di kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis vegetasi menggunakan metode jalur transek, sebanyak 45 plot dengan ukuran 2 x 2 m, 5 x 5 m, 10 x 10 m, dan 20 x 20 m. yang dilakukan di TWA Baumata. Wawancara dilakukan untuk mengetahui penggunaan berbagai jenis tumbuhan obat oleh masyarakat lokal. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 31 jenis tumbuhan obat di TWA Baumata. Indeks Keanekaragaman Jenis (Indeks Shannon) menunjukkan tingkat keanekaragaman semua vegetasi di TWA Baumata tergolong sedang. Masyarakat lokal menggunakan 10 jenis tumbuhan obat yang berasal dari kawasan TWA Baumata. Informasi potensi tumbuhan obat yang ada di kawasan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan dapat mendukung upaya konservasi untuk tetap menjaga kelestariannya.
- Sudarmin LedoSudarminLedo
- Wilhelmina SeranWilhelminaSeran
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 442 viewsView Abstract 1563 viewsVol 12, No 2, P: 299-310 -
Kandungan Kadar Air (H2O) Dari Jenis Kayu Jati (Tectona grandis) Dan Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) Asal Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
Pengetahuan yang terbatas tentang sifat fisika kayu (kadar air dan jenis berat), sementara kayu sangat potensial dengan berbagai jenis dan memiliki karakter dan vareabilitas beragam maka sangat perlu diteliti sifat-sifat kayu, sehingga kita dapat mengetahui kemampuan kayu untuk penggunaannya menyangkut higrokofisitas (kemampuan) kayu menyerap dan menghilangkan air), kerapatan sehingga penggunaannya bisa dimanfaatkan secara lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan kadar air pada pohon jati dan sengon asal Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Hasil penelitian ini diharapkan: 1). Dapat memberikan data dan informasi ilmiah tentang penyerapan kadar dari kayu keras dan kayu lunak kepada dunia akademik, komunitas, pemerintah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan. 2). Menjadi pedoman untuk menentukan jenis vegetasi yang memiliki tingkat penyerapan H2O yang tinggi untuk melakukan tindakan rehabilitasi di daerah yang sudah mengalami kerusakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar air pada kayu sengon bagian pangkal 38,485 %, tengah 36,412 % dan ujung 38,162 %. Pada kayu jati nilai rata-rata pada bagian pangkal 56.406 %, tengah 58,463 % dan ujung 51,045 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan air yaitu jenis pohon dengan nilai sig sebesar 0,004 lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05.
- Jacob KailolaJacobKailola
- Radios SimanjuntakRadiosSimanjuntak
- Kornelius PunyiaKorneliusPunyia
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 872 viewsView Abstract 2523 viewsVol 12, No 2, P: 311-316 -
Size Distribution and Length-Weight Relationship of Red Snapper (Lutjanus malabaricus) in Pinrang Waters Regency of Pinrang
Fisheries activities red snapper in Pinrang waters is considered to be a small scale and caught with that variety of types instrument catch fish (multi gears) one of them is bubu fishing gear. Now, the level of the utilization of red snapper is believed to have been experience symptoms of over fishing due to the high pressure in the area. The study aims to analyze the size structure and length-weight correlation of red snapper (Lutjanus sp). The study was conducted during 5 months of period, starting from March to July 2019 in Pinrang waters, Pinrang District. The sample of the fish obtained by fishermen using ‘Bubu’ fishing gear. The results showed that the total length structure of males and females of the red snapper was ranging from 32 - 57 cm, while the weight structure of males and females of the red snapper had a wide range from 500 to 2500 grams. The total sample of the red snapper is 163 divided into 68 males and 95 females. The growth pattern of red snapper can be categorized in a negative allometric type with a value of b = 2.3328 which means that the length increased faster than the weight gain.
- Nuraeni L RapiNuraeniLRapi
- Mesalina Tri HidayaniMesalinaTriHidayani
- Djumanto DjumantoDjumanto
- Murwantoko MurwantokoMurwantoko
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 169 viewsView Abstract 650 viewsVol 12, No 2, P: 317-321 -
Sebaran Parameter Klorofil-a di Perairan Pulau Ternate Hubungnya dengan Hasil Tangakapn Ikan Pelagis Kecil
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2019 bertempat di perairan pulau Ternate, dengan tujuan untuk mengkaji sebaran konsentrasi klorofil-a dan hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis kecil di perairan Pulau Ternate. Pengguanaan metode eksperimtal fishing, dengan data hasil penelitian di analisis menggunakan analisis SIG dan analisis statistik. Hasil penelitian di dapat bahwa konsentrasi klorofil-a memberikan respon terhadap kehadiran ikan pelagis kecil di daerah Perairan Pulau Ternate dengan nilai rata-rata selama penelitian berkisar antara 0.21 - 0.26 mg/m3, dimana konsentrasi klorofil-a memiliki hubungan yang nyata dengan koefisien korelasi sebesar 0.84.
- Armain NaimArmainNaim
- Muzakir Hi. SultanMuzakirHi.Sultan
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 140 viewsView Abstract 449 viewsVol 12, No 2, P: 322-325 -
Pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L. Merrill) pada berbagai dosis bokashi kotoran ayam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis bokashi kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tombula Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini berlangsung selama empat bulan yaitu mulai September 2018 sampai dengan bulan Pebruari 2019. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangam Acak Kelompok yang terdiri dari tiga level perlakuan yaitu tanpa bokashi kotoran ayam (B0), pemberian bokashi kotoran ayam dengan dosis 2,5 t ha-1 atau 30 g rumpun-1 (B1), pemberian bokashi kotoran ayam dengan dosis 5 t ha-1 (B2), pemberian bokashi kotoran dengan dosis 7,5 t ha-1 (B3) dan pemberian bokashi kotoran ayam dengan dosis 10 t ha-1 (B4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bokashi kotoran aya berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang produktif, jumlah polong, jumlah polong hampa, berat 100 biji kering dan produksi (t ha-1). Bokashi kotoran ayam dengan dosis 10 t ha-1 memberikan produksi sebesar 2,9 t ha-1.
- Wa Ode AntiWa OdeAnti
Research Article Open AccessDownload PDF (410KB) 184 viewsView Abstract 759 viewsVol 12, No 2, P: 326-330 -
Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Pada Pemanfaatan Kawasan Wisata Alam Maleura
Karakteristik sosial ekonomi masyarakat nelayan dalam keterkaitannya dengan pemanfaatan kawasan di wisata alam Maleura Desa Lakarinta Kecamatan Lohia memiliki keterkaitan dalam kehidupan masyarakat Desa Lakarinta dimana kawasan tersebut dijadikan salah satu sumber mata pencaharian dan sumber pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang mudah dijangkau dan didapatkan oleh masyarakat sekitar.
- Wa Ode Ernawati MarfiWa OdeErnawatiMarfi
Research Article Open AccessDownload PDF (479KB) 141 viewsView Abstract 562 viewsVol 12, No 2, P: 331-339 -
Analisis Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dalam Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program PUAP adalah program terobosan Kementrian Pertanian dalam bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petan ianggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di perdesaan. Tujuan penelitian untuk menentukan besarnya pendapatan petani setelah mengikuti Program PUAP. Daerah Penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki Kota Parepare. Populasi dalam penelitian ini adalah Petani Anggota GAPOKTAN penerima pinjaman BLM-PUAP. Jumlah populasi adalah 169 orang dan sampel diambil 20% dari jumlah populasi sebanyak 34 orang. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran (mixed method) yaitu deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif sedangkan teknik sampling porporsie melalui penyebaran kuesioner kepada kelompok penerima dana PUAP. Pengolahan data dengan statistic distribusi frekuensi, teknik penyajian data dengan table dan grafik. HasilPendapatan yang diperoleh petani setelahikut Program PUAP rata-rata diatas Rp500.000-Rp3.000.000,-/bulan disbanding sebelum ikut Program PUAP.
- Nasriah NasriahNasriah
- Andi NuddinAndiNuddin
- Irmayani IrmayaniIrmayani
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 502 viewsView Abstract 1455 viewsVol 12, No 2, P: 340-343 -
Pengaruh Rendaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Kandungan Vitamin C dan pH Minuman Infused Water
Infused water adalah air minum yang diberi tambahan potongan buah, sayuran atau herbal sehingga sari-sari dari buah yang direndam dalam air putih akan keluar, memberikan cita rasa, dan berbagai manfaat bagi yang meminum air tersebut. kandung Vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan mempunyai aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman potongan buah jeruk nipis terhadap kandungan Viamin C dan pH minuman infused water. Penelitian eksperimen menggunakan Rancangan acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu lama perendaman perasan kulit jeruk nipis selama 1 jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam, dan 8 jam dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Menganalisis Kandungan Vitamin C dengan Metode Titrasi Iodium dan pengukuran tingkat keasaman (pH). Penelitian ini dilaksanakan di Lab Biokimia dan THP Universitas Pattimura Ambon, pada bulan September 2019. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa nilai Fhitung untuk perlakuan lama perendaman perasan kulit jeruk nipis terhadap kandungan Vitamin C minuman Infused Water adalah sebesar 1,778 dengan signifikasi 0,000. Hasil nilai Fhitung untuk perlakuan Lama Perendaman peraasan Kulit jeruk Nipis Terhadap keasaman (pH) Minuman Infused Water adalah sebesar 1.140 dengan signifikasi 0,392. Kesimpulannya ada pengaruh Lama Perendaman Perasan Kulit jeruk Nipis Terhadap kandungan Vitamin C Minuman Infused Water yang cenderung meningkat. Terdapat kecenderungan kestabilan tingkat keasaman (pH) Minuman Infused Water terhadap Lama Perendaman Kulit jeruk NipisData pengaruh perendaman jeruk nipis terhadap kandungan vitamin C dan pH dianalisis dengan anova satu jalur.
- Lydia Maria IvakdalamLydiaMariaIvakdalam
- Zasendy RehenaZasendyRehena
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 1310 viewsView Abstract 3645 viewsVol 12, No 2, P: 344-349 -
Pengaruh Formulasi Tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan Tepung Wortel (Daucus carota) terhadap Nilai Gizi dan Organoleptik Nugget Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)
Formulasi bahan olahan pangan dengan penambahan Sayuran kedalam salah satu produk akan menaikan nilai gizi dan penerimaan produk bagi konsumen. Wortel (Daucus carota L) termasuk kelompok sayuran yang memiliki umbi berwarna jingga, yang kaya akan kandungan gizi yaitu β-karoten sebagai sumber antioksidan alami, serat pangan, tokoferol, asam askorbat, dan α-tokoferol. Tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) adalah sumber pangan lokal yang kandungan karbohidratnya tinggi. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan yang berpotensi cukup tinggi serta memiliki nilai ekonomis dan banyak disukai masyarakat. Difersifikasi olahan ikan, selain mempertahankan mutu dan memperpanjang masa penyimpanan juga sebagai bentuk penerimaan konsumsi bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formulasi tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan tepung Wortel (Daucus carota) terhadap nilai gizi dan organoleptik nugget Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas lima perlakuan yaitu formulasi tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan tepung Wortel (Daucus carota) (0%:50%; 15%:35%; 25%:25%; 35%:15%; 50%:0%). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Variabel pengamatan terdiri atas penilaian organoleptik dengan parameter uji meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan analisis nilai gizi meliputi kadar air dan abu menggunakan metode gravimetri, kadar lemak menggunakan metode soxhlet, kadar protein menggunakan metode biuret dan kadar glukosa menggunakan metode aplikasi dari Sudarmadji tahun 2007. Data dianalisis menggunakan Analyses of Variances (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik formulasi tepung mangrove dan tepung wortel dalam pembuatan nugget ikan cakalang yakni pada perlakuan perbandingan tepung mangrove 35% dan tepung wortel 15% dengan rerata penilaian organoleptik disukai panelis.
- Melkhianus Hendrik PenturyMelkhianusHendrikPentury
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 442 viewsView Abstract 1277 viewsVol 12, No 2, P: 350-359 -
Parameter Populasi Beberapa Spesies Ikan Karang Di Perairan Kecamatan Seram Timur
Kecamatan Seram Timur Kabupaten Seram Bagian Timur cukup terkenal dengan hasil perikanan tangkap dan salah satunya adalah ikan karang. Penelitian tentang parameter populasi dari ikan karang di Indonesia masing tergolong sedikit sehingga penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian ini guna menambah kajian ilmu tentang parameter populasi ikan karang di Indonesia dan di Kabupaten Seram Bagian Timur secara khusus. Pengambilan sampel di Perairan Kecamatan Seram Timur dilakukan selama 8 bulan, sebanyak 622 ekor ikan sampel. Parameter yang dianalisis adalah pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan (Lt, L¥, K dan t0), estimasi laju mortalitas (M, F dan Z) dan laju eksploitasi (E). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebaran frekuensi panjang dari semua jenis ikan berada pada satu kelompok ukuran panjang, dengan pola pertumbuhan pada semua jenis ikan karang adalah alometrik negative. Nilai L¥ berkisar antara 314.74 mm sampai 460.00 mm dengan nilai koefisien pertumbuhan (K) berkisar antara 0.42 sampai 1.10 per tahun dimana umut t0 berkisar antara – 0.0735 sampai – 0.2530. Laju mortaltas akibat penangkapan (F) pada umumnya lebih rendah dari laju mortalitas alami (M) kecuali pada jenis Lutjanus lentjan yang menyebabkan rata-rata laju ekploitasi (E) masih dibawah 50% sehingga dapat dikatan bahwa ikan-ikan karang diperairan kecamatan Seram Timur masih berada pada kondisi under exploitation
- Abdul Gafur RUMAGIAAbdulGafurRUMAGIA
- Jacobus W. MosseJacobusW.Mosse
- Ong T. S. OngkersOngT. S.Ongkers
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 134 viewsView Abstract 834 viewsVol 12, No 2, P: 360-368 -
Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Sifat Organoleptik Tepung Sukun (Artocarpus altilis)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap sifat kimia dan sifat organoleptik tepung sukun.Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan sehingga memperoleh 9 x 3 = 27 unit percobaan. Masing –masing perlakuan terdiri dari : waktu pengeringan 6 jam dengan suhu 350C (Tlt3), waktu pengeringan 8 jam dengan suhu 350 C (Tlt2), waktu pengeringan 10 jam dengan suhu 35 0C (Tlt3), waktu pengeringan 6 jam dengan suhu 40 0 C (T2tl), waktu pengeringan 8 jam dengan suhu 400 C (T2t2), waktu pengeringan 6 jam dengan suhu 400C (T2t3), waktu pengeringan 6 jam dengan suhu 45 0C (T3t1), waktu pengeringan 8 jam dengan suhu 450C (T3t2) dan waktu pengeringan 10 jam dengan suhu 450C (T3t3). Parameter yang diamati meliputi sifat kimia (air, karbohidrat, serat, lemat, protein), dan sifat organoleptik (warna, tekstur dan aroma). Hasil penelitian memberikan bahwa sifat kimia dan sifat organoleptik yang terdiri dari kadar air, karbohidrat, serat, lemak, protein, warna dan aroma tepung sukun memberikan pengaruh yang berbeda nyata sedangkan tekstur tidak berbeda nyata. Perlakuan pengeringan selama 6 jam dengan suhu 400C merupakan perlakuan terbaik dari tepung sukun.
- Mustamin A. MasukuMustaminA. Masuku
- Cris SugihonoCrisSugihono
Research Article Open AccessDownload PDF (1MB) 167 viewsView Abstract 468 viewsVol 12, No 2, P: 369-380