Skip to Main Content

Sangia Advertisement

Selected articles from this journal and other medical research on Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) and related viruses are now available for free on ScienceDirect – start exploring directly or visit the Elsevier Novel Coronavirus Information Center

Volume 12 Issue 1, May 2019

National Recognition (Sinta 3)

We are proud to announce to you that Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan has made some significant progress. One of the newest achievements is ACCREDITATION - Rank 3 (Sinta 3) by the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia, Decree No. B/804/E5/E5.2.1/2019, dated April 3, 2020.

Credit cover image by: Rochmady

Research Article(23 articles)

  • Bunga krisan (Chrysantemum indicum L.) merupakan salah satu jenis komoditas florikultura. Produksi bunga krisan memiliki risiko produksi yang bisa berdampak pada kegagalan panen dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usahatani bunga potong krisan dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi bunga potong krisan di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Penelitian dilakukan di Dusun Clapar Desa Duren Kecamaran Bandungan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara secara sengaja (purposive) dengan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Metode analisis menggunakan analisis usahatani dan risiko produksi dengan model Just and Pope. Model Just and Pope digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap risiko produksi yang ditunjukkan dengan adanya variasi pada produktivitas output. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) biaya produksi bunga kisan sebesar Rp 226.703.735/Ha/musim dengan keuntungan sebesar Rp 133.399.794/Ha/musim dan diperoleh R/C 1,71 yang artinya usahatani ini layak untuk dilakukan; (2) faktor pupuk kandang dan pestisida berpengaruh nyata meningkatkan risiko produksi bunga potong krisan.

    • Yusy Kurnia ChrisdiyantiYusyKurniaChrisdiyanti
    • Yuliawati YuliawatiYuliawati
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 1-7
  • Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan salah satu ikan jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan protein albumin yang tinggi dan dapat mempercepat penyembuhan luka. Salah satu kelemahan dari pemanfatan albumin ikan toman (Channa micropeltes) adalah bau amis yang tidak disukai oleh masyarakat. Sehingga diperlukan alternatif dalam pemanfaatan ekstrak ikan toman (Channa micropeltes) yaitu dengan pembuatan sediaan gel ekstrak ikan toman (Channa micropeltes). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ikan toman (Channa micropeltes) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap karakteristik gel. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dan analisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu 1,5%, 3%, 4,5% dan kontrol. Uji karaktersitik dalam penelitian ini adalah uji pH, daya sebar, homogenitas dan organoleptik. Dari penelitian yang sudah dilaksakan Gel HPMC ektrak ikan toman dibuat ke dalam empat formulasi dengan variasi ektrak ikan toman 0%, 1,5%, 3%, dan 4,5%. Evaluasi hasil ekstrak gel meliputi uji pH, daya sebar dan uji inderawi dan uji homogenitas, hasil penelitian menunjukan pH dari gel HPMC ektrak ikan dalam rentang 8,33-8,53 dan untuk uji daya sebar pada 4,7 – 5,66.  Untuk uji inderawi warna didapatkan hasil bahwa semakin banyak ekstrak yang diberikan maka warna gel semakin keruh, bau khas dan tekstur yang lembut. Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa keempat formulasi memiliki homogenitas gel yang baik.

    • Firlianty FirliantyFirlianty
    • Rario RarioRario
    • Elisa Br. NaibahoElisaBr.Naibaho
    • Elita ElitaElita
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 8-12
  • Alat penangkapan ikan sebagai sarana utama dalam usaha perikanan tangkap diatur sedemikian rupa sehingga tidak berdampak negatif pada ppemanfaatan sumberdaya perikanan dan lingkungan parairan lainnya.  Penggunaan alat tangkap ikan harus memperhatikan keseimbangan dan meminimalkan dampak negative bagi biota lain.  Hal ini menjadi penting untuk dipertimbangkan mengingat hilangnya biota dalam struktur ekosistem akan mempengaruhi secara keseluruhan ekosistem yang ada.  Kecamatan Bukit Batu merupakan salah satu dari lima Kecamatan yang berada dalam wilayah Kota Palangka Raya, Kecamatan Bukit Batu secara geografis terletak 133º 30´ - 133º 50´ Bujur Timur 1º 35 ´ - 1º 40 ´ Lintang Selatan.  Danau Marang merupakan salah satu danau tapal kuda yang digunakan sebagai lokasi atau tempat aktivitas penangkapan ikan oleh masyarakat setempat.  Latar belakang penelitian ini adalah bahwa belum diketahui komposisi jenis dan struktur ukuran ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap kalang dan rambat di danau Marang.  Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pengulangan dengan selang waktu  2 (dua)  minggu sekali, Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi langsung atau pengamatan langsung .  Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, Berdasarkan hasil penelitian komposisi jenis dan struktur ukuran ikan yang tertangkap oleh alat tangkap kalang dan rambat di danau Marang, Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya sangat beragam.  Komposisi jenis ikan yang tertangkap yaitu 17 jenis ikan.  Di mana komposisi jenis ikan yang tertangkap oleh alat tangkap kalang berjumlah 16 jenis ikan dan 8 jenis ikan oleh alat tangkap rambat.  Sedangkan struktur ukuran ikan dari ukuran panjang dan berat ikan yang tertangkap terjadi perbedaan ukuran baik panjang ataupun berat antara masing-masing jenis ikan yang tertangkap.

    • Sweking SwekingSweking
    • Anang NajamuddinAnangNajamuddin
    • Aunurafik AunurafikAunurafik
    • Firlianty FirliantyFirlianty
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 13-17
  • Jeruk merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai peranan penting di pasar dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan stek jeruk nipis Citrus aurantifolia Swingle terhadap media vermikompos.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2018 di kebun percobaan Dinas Pertanian dan Kelautan Jakarta Selatan.   Kebun percobaan berada pada ketinggian tempat lokasi penelitian antara 22-28 m di atas permukaan laut, dengan jenis tanah Latosol merah dan memiliki pH 6,5.   Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan komposisi vermikompos yang berbeda.   Kontrol K1 (tanah + arang sekam + vermikompos 1:1:1), K2 (tanah + arang sekam + vermikompos 1:1:2), K3 (tanah + arang sekam + vermikompos 1:1:3), K4 (tanah + arang sekam + vermikompos 1:1:4).   Setiap perlakuan diulang enam kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan, masing-masing satuan percobaan terdiri dari tiga tanaman, sehingga jumlah seluruhan tanaman  yang diteliti 72 tanaman.   Parameter yang diamati adalah persentase hidup, umur muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, panjang daun, lebar daun,jumlah akar, dan panjang akar.   Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi vermikompos tidakberbeda  nyata terhadap semua parameter pengamatan.

    • Yudha Wisnu KuncoroYudhaWisnuKuncoro
    • Elfarisna ElfarisnaElfarisna
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 18-25
  • Kalimantan Tengah merupakan daerah yang potensial untuk berperan dalam peningkatan produksi perikanan di Indonesia mengingat masih banyak lahan marginal yang belum termanfaatkan seperti lahan gambut. Melalui sentuhan teknologi, lahan gambut dapat dikembangkan untuk kegiatan budidaya perikanan yakni Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus). Perkembangan lebih lanjut budidaya Ikan Patin menghasilkan variasi genetik ikan yang cenderung menurun dibandingkan induknya. Informasi variasi genetik dapat diperoleh melalui beberapa cara, salah satunya dengan pendekatan keragaman genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  keragaman genetik fenotip kuantitatif  dengan mengukur morfologi benih Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalamus) dengan metode Truss Morphometric dan diharapkan bisa memberikan informasi dalam kegiatan grading yang tepat waktu dan efektif agar diperoleh pertumbuhan populasi yang relatif sama. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2018 di Instalasi Budidaya Lahan Gambut (IBILAGA) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Hasil Penelitian menunjukkan pengukuran dengan Truss Morphometric terdapat 6 (enam) karakter yang dapat digunakan untuk membedakan ciri morfologi benih Ikan Patin Siam yaitu pangkal bawah sirip ekor hingga atas ujung sirip ekor, ujung atas sirip ekor hingga ujung bawah sirip ekor, awal sirip anal hingga pangkal awal sirip atas, pangkl punggung lunak hingga pangkal atas sirip ekor, pangkal bawah sirip ekor hingga ujung sirip bawah ekor, dan ujung mulut bawah hingga rahang bawah. Sedangkan nilai kesamaan bentuk tubuh benih Ikan Patin Siam secara umum memiliki nilai lebih dari 80 %.

    • Noor Syarifuddin YusufNoorSyarifuddinYusuf
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 26-33
  • Pantai Paradiso merupakan salah satu tempat wisata di Kota Kupang. Informasi tentang susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhandi hutan mangrove Paradiso belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang susunan, komposisis dan struktur di hutan mangrove Paradiso yang dapat dijadikan bahan acuan dalam pengelolaan hutan mangrove kedepannya. Metode yang digunakan adalah analisis vegetasi menggunakan metode jalur transek, sebanyak 9 plot dengan ukuran 2 x 2 m, 5 x 5 m dan 10 x 10 m yang dilakukan di hutan mangrove Paradiso. Berdasarkan hasil penelitian, Avicenia marinna  dan Rhizopora sp adalah 2 jenis mangrove yang  terdapat di hutan mangrove pantai Paradiso. Struktur vegetasi mangrove di hutan mangrove pantai Paradiso   tergolong kedalam stratum C- E dilihat dari tinggi tumbuhan dalam setiap fase pertumbuhan.Komposisi vegetasi mangrove di hutan mangrove pantai Paradiso berdasarkan hasil analisis vegetasi menunjukan nilai Kerapatan, Frekuensi, Dominansi  serta INP jenis Avicenia marinna lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Rhizopora sp. pada semua fase pertumbuhan.  Hal ini menunjukan keberadaan Avicenia marinna mampu beradaptasi dengan lingkungan dari pada Rhizopora sp.

    • Wilhelmina SeranWilhelminaSeran
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 34-42
  • MKabupaten Malaka merupakan daerah otonomi baru yang dipandang potensial dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pengembangan sektor pertanian. Kebijakan pemerintah kabupaten Malaka secara khusus difokuskan untuk mendorong pembangunan sektor pertanian secara cepat melalui program Revolusi Pertanian Malaka (RPM). Dampak kebijakan RPM di Kabupaten Malaka belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak kebijakan RPM dan  faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kebijakan RPM dalam mengembangkan produktivitas ekonomi masyarakat Malaka. Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan kriteria yang menganut azas penentuan lokasi dengan pertimbangan tertentu atau purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Program RPM sejak tahun 2016 terbukti memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi pertanian, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak lain yaitu peningkatan performa agronomis (padi, jagung, dan bawang merah) yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kebijakan RPM antara lain faktor internal (pengetahuan, ketrampilan sikap petani dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh program RPM)  dan faktor eksternal (iklim, ketersediaan pupuk, teknologi anjuran tata dan jarak tanam padi, tenaga kerja tanam, inovasi untuk tanam jagung  double track, produksi pertanian bersifat musiman dan daya tahan simpan (bawang merah) pasca panen dan pemasaran.

    • Matilde Niis SeranMatildeNiisSeran
    • Nursalam NursalamNursalam
    • Kotan Y. StefanusKotanY.Stefanus
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 43-50
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemasakan terhadap beberapa komponen mutu lele presto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental dengan melakukan pecobaan di Laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu faktor yaitu pengaruh lama pemasakan terhdap beberapa komponen mutu lele presto yang terdiri dari lima perlakuan yaitu: L1= 60 menit, L2= 70 menit, L3= 80 menit, L4= 90 menit, dan L5= lama pemasakan 100 menit. Data hasil pengamatan dianalisis dengan  analisis keragaman(Analysis of variance) pada taraf nyata 5 %. Bila terdapat perlakuan yang berpengaruh secara nyata maka diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemasakan berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter sifat kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar protein dan sifat organoleptik yaitu warna, aroma, tekstur, dan rasa lele presto yang diamati. Semakin lama waktu pemasakan maka kadar air semakin menurun, kadar proteinnya semakin tinggi, sedangkan skor nilai warna, aroma, rasa dan tekstur semakin meningkat dan disukai oleh panelis. Perlakuan yang paling disukai oleh panelis yaitu perlakuan L5 dengan Lama pemasakan 100 menit dengan suhu 121 oC, dengan kriteria warna abu-abu, tekstur lunak rasa dan aroma disukai.

    • Asmawati AsmawatiAsmawati
    • Adi SaputrayadiAdiSaputrayadi
    • Marianah MarianahMarianah
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 51-58
  • Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nisbah kelamin, kematangan gonad  yang meliputi  tingkat kematangan gonad, ukuran pertama kali matang gonad, dan indeks kematangan gonad ikan momar putih. Pengambilan contoh ikan dilakukan sebanyak lima  kali dengan jarak waktu dua minggu sekali pada bulan Mei – Juli 2016. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan  nelayan jaring mini  purse seine yang  didaratkan di Desa Oma. Analisis contoh dilakukan di Laboratorium  Iktiologi ,Universitas Darussalam Ambon. Nisbah kelamin dianalisis dengan uji chi-square , sedangkan ukuran pertama kali matang gonad dihitung dengan metode Spearman –Karber. Hasil memperlihatkan bahwa nisbah kelamin jantan : betina adalah 1,21 : 1,00. Panjang pertama kali matang gonad adalah 189,98 mm (jantan) dan 200,91 mm ( betina ). Indeks kematangan gonad berkisar 0,2417- 3,7804% untuk ikan jantan dan 0,2525 – 4, 0491% untuk ikan betina.

    • Madehusen SangadjiMadehusenSangadji
    • Yenni SofyanYenniSofyan
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 59-63
  • Sistem integrasi merupakan pertanian campuran tanaman dan ternak, dimana limbah produk tanaman digunakan sebagai pakan ternak dan limbah ternak digunakan sebagai pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah. Yang menjadi dasar pada sistem integrasi adalah terdapat sinergi dan saling melengkapi antara tanaman dan ternak, dan limbah keduanya bisa saling dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani sistem integrasi serta menghitung kontribusi usahatani padi sawah dan sapi potong terhadap sistem integrasi di Kelurahan Rimbo Kedui Kabupaten Seluma. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Studi Kasus. Teknik analisa data menggunakan fungsi pendapatan serta persentase untuk menghitung kontribusi pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani integrasi sebesar Rp 72.209.416,69 / tahun, dengan kontribusi usahatani padi sebesar 28,38 persen, sedangkan kontribusi dari usahaternak sapi potong sebesar 71,62 persen.

    • Novitri KurniatiNovitriKurniati
    • Edi EfritaEdiEfrita
    • Denni DamaiyantiDenniDamaiyanti
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 64-69
  • Buah merah (Pandanus conoideus) merupakan tanaman endemik Papua, sebagai sumber minyak makan yang kaya karotenoid dengan keragaman klon yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keragaman sifat fisik buah dan tanaman dari 9 klon buah merah, serta rendemen minyaknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buah utuh atau cepallum dari buah merah terdiri atas empulur/pedicel (51-61%), bulir/drupa (39-49%), biji (27-36%) dan daging buah (10-17%).  Keragaman sifat fisik cepallum antar klon terutama terlihat pada warna kuning-oranye atau merah-merah tua, berbentuk silinder meruncing, terdiri dari ukuran pendek (<50 cm), sedang (40-60 cm) dan panjang (>60 cm). Empulur setiap klon buah merah bervariasi pada warna (putih atau kuning), berbentuk silinder meruncing dengan ukuran yang bervariasi. Bulir berwarna kuning-oranye atau merah-merah tua, berbentuk persegi banyak dengan ukuran yang bervariasi. Sedangkan sifat fisik tanaman bervariasi antara klon, terutama pada tinggi tanaman dan batang utama, serta panjang cabang tanaman dan jarak antar cabang. Penentuan rendemen minyak buah merah berbasis berat total bulir (5,7-8,7% berat basah, bb atau 7,7-18,3% berat kering, bk) lebih rendah dari basis berat total daging buah (19,7-27,4% bb atau 31,9-54,5% bk). Hasil Principle component analysis berdasarkan karakteristik fisik buah dan tanamannya, ke-9 klon buah merah terdistribusi dalam empat kuadran menurut lokasi budidaya yaitu Distrik Minyambou (dataran tinggi) di kuadran I, Distrik Koya, Jayapura (dataran rendah) di kuadran II, dan Kebun Percobaan UNIPA, Manokwari (dataran rendah) kuadran III dan IV.

    • Zita Letviany SarungalloZitaLetvianySarungallo
    • Purwiyatno HariyadiPurwiyatnoHariyadi
    • Nuri AndarwulanNuriAndarwulan
    • Eko Hari PurnomoEkoHariPurnomo
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 70-82
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara agen hayati Trichoderma koningii dan Biourine serta masing-masing perlakuan tunggal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Lahan, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan.  Peneitian  ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Faktorial  2 faktor, masing - masing 4 taraf dalam 3 kelompok. Faktor I adalah pemberian agen hayati Trichoderma koningii dengan 4 taraf sebagai berikut : T0 = 0 kg/ha, T1 = 500 kg/ha, T2 = 600 kg/ha, T3 = 700 kg/ha. Faktor II adalah pemberian biourine dengan 4 taraf yaitu : B0 = 0 liter/ha, B1 = 10.000 liter/ha, B2 = 15.000 liter/ ha, B3 = 20.000 liter/ha.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa aplikasi Trichoderma koningii berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah umbi per rumpun. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan T3 (dosis Trichoderma koningii 700 kg/ha). Perlakuan pemberian Biourine berpengaruh nyata terhadap parameter serangan penyakit moler pada umur 28, 35 dan 42 HST, persentase serangan penyakit moler terendah diperoleh pada perlakuan B1 (dosis Biourine 10.000 liter/ha). Budidaya bawang merah disarankan menggunakan Trichoderma koningii dosis 700 kg/ha, dapat meningkatkan bobot basah umbi per rumpun dan penggunaan Biourine dosis rendah 10.000 liter/ha dapat menurunkan serangan penyakit moler.

    • Nurul HidayatiNurulHidayati
    • Pienyani RosawantiPienyaniRosawanti
    • Ninik KaryaniNinikKaryani
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 83-92
  • Padang lamun merupakan ekosistem khas perairan pantai sebagai habitat penting bagi iktiofauna. Salah satu kawasan pulau-pulau kecil dengan potensi padang lamun yang didukung keberadaan ekosistem mangrove dan terumbu karang adalah perairan pulau Tatumbu – Teluk Kotania, Seram Barat, Maluku. Penelitian bertujuan untuk melihat distribusi spasial-temporal dan struktur komunitas iktiofauna pada ekosistem padang lamun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2015 selama periode siang dan malam hari di ekosistem padang lamun dengan karakteristik habitat berbeda. Koleksi iktiofauna menggunakan jaring insang dasar, dan pengukuran parameter oseanografi meliputi kecepatan arus, suhu, salinitas, dan pH. Total jumlah iktiofauna terkoleksi sebanyak 296 individu, 35 spesies, 23 genera dari 21 famili yang tergolong ke dalam tujuh ordo. Secara temporal, biodiversitas, kelimpahan dan struktur komunitas iktiofauna dipengaruhi oleh sifat diurnal dan nokturnal, sedangkan secara spasial dipengaruhi oleh karaktersitik habitat lamun dan kedekatannya dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Sehingga diperlukan pengelolaan ketiga ekosistem secara utuh untuk mendukung kehidupan iktiofauna dan pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis ekosistem.

    • Husain LatuconsinaHusainLatuconsina
    • Anita PadangAnitaPadang
    • Aris M. EnaArisM.Ena
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 93-104
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi biomassa berbagai jenis tumbuhan liar sebagai alternatif sumber bahan organik dalam meningkatkan produktivitas tanah. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di rumah kaca. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan perlakuan A: alang-alang (Imperata cylindrica), B : krinyu (Cromolaena odorata), C : kentawong (Blumea mollis), D : pepeti (Pephrosia spinosa), E : kosta (Acacia sp), F : dui (Acacia pernesiana), G : sengon (Blumea sp). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman pada taraf 5% dan diuji lanjut dengan BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imperata cylindrica masih memiliki C/N ratio > 20 tetapi Cromolaena odorata, Blumea mollis, Pephrosia spinosa, Acacia sp, Acacia pernesiana, dan Blumea sp telah mencapai kadar C/N ratio < 20, C/P ratio < 200, dan N total akhir kompos meningkat dari N total awal sebelum dekomposisi hal ini menunjukkan biomassa tumbuhan liar tersebut berpotensi sebagai sumber bahan organik.

    • Muliatiningsih MuliatiningsihMuliatiningsih
    • Erni RomansyahErniRomansyah
    • Budy WiryonoBudyWiryono
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 105-111
  • Pada pembuatan dendeng, penambahan gula memberikan rasa manis yang dapat menambah kelezatan dan juga dapat menurunkan kadar air produk serta dapat menambah daya tahan bahan terhadap kerusakan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh penambahan gula merah terhadap sifat kimia dan Organoleptik dendeng ikan lemuru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rncangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan perlakuan satu faktor yaitu penambahan gula merah. Masing-Masing perlakuan membutuhkan berat sampel (ikan lemuru) sebanyak 250 gram. Data hasil pengamatan dianalisis dengan  analisis keragaman(Analysis of variance) pada taraf nyata 5 % dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan gula merah berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter sifat kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar protein, dan kadar gula reduksi dan sifat argonoleptik parameter warna, dan aroma, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tekstur dan rasa dendeng ikan lemuru yang diamati. Semakin tinggi penambahan gula merah yang digunakan maka kadar air, kadar kadar proteinnya dan kadar gula reduksi semakin tinggi. Semakin tinggi penambahan gula merah yang digunakan maka skor nilai warna, aroma, rasa dan tekstur cenderung semakin meningkat namun disukai oleh panelis. Perlakuan yang paling disukai oleh panelis yaitu pada perlakuan kelima dengan penambahan gula merah 10%.

    • Suwati SuwatiSuwati
    • Syirril IhromiSyirrilIhromi
    • Asmawati AsmawatiAsmawati
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 112-119
  • Kelembagaan dalam agribisnis khususnya pada sub-sistem pengolahan cenderung dibentuk hanya sebagai wadah untuk mendistribusikan bantuan proyek ataupun hanya sebagai wadah kontrol setelah proyek berakhir. Sehingga kelompok-kelompok pengolah masih menemukan banyak kendala dan lamban dalam mengembangkan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan program strategis yang seharusnya dilakukan dalam pengembangan agroindustri perikanan. Penelitian dilakukan di Kota Parepare dengan metode analisis ISM. Metode ini tidak membutuhkan jumlah sampel yang banyak, sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel 21 orang dengan teknik purposive (sengaja).  Hasil analisis ISM menunjukkan bahwa dari 8 sub-elemen yang diduga, terdapat 3 program memiliki daya penggerak (driver-power) yang besar (DP > 0,50) dan kebergantungan (dependent) terhadap sub-elemen (program strategis) lainnya kecil (D ≤ 0,50). Ke-3 program tersebut yakni (1) penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) bagi unit pengolahan ikan, (2) optimalisasi sistem logistik ikan nasional, dan (3) pengadaan kerja sama/kemitraan dengan swasta, yang artinya dapat dijadikan sebagai program prioritas dalam pengembangan agroindustri perikanan.

    • Ratmi RatmiRatmi
    • Andi NuddinAndiNuddin
    • Irmayani IrmayaniIrmayani
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 120-125
  • Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi dalam pengembangan komoditi buah naga (Dragon Fruit) berbasis agribisnis di Kabupaten Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) berdasarkan hasil pembobotan dan pemberian rating diperoleh skor untuk faktor kekuatan utama dalam usahatani Buah Naga yaitu. Faktor kekuatan Kualitas Buah Naga Merah dan Luas Lahan sedangkan faktor kelemahan yaitu Produk Tidak Tahan Lama, penyakit pada Buah Naga dan harga. Faktor peluang pada usahatani Buah Naga Permintaan Buah Naga Merah meningkat dan Jenis pupuk yang digunakan, dan Faktor ancaman yaitu permainan harga oleh pedagang dan banyaknya persiangan. Strategi Pengembangan Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) di Desa Tottong Kecamatan Donri-donri Kabupaten Soppeng yang menjadi hasil penetapan strategi yang tepat dilakukan adalah Strategi Strenghts-Opportunities (SO) yaitu memaksimalkan Produksi Buah Naga Merah, untuk meningkatkan produksi  pengolahan buah naga, meningatkan kualitas Buah Naga Merah dengan memanfaatkan jenis pupuk terbaik, memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki guna memaksimalkan permintaan Buah Naga.

    • Irmayani IrmayaniIrmayani
    • Dahlia PurnamaDahliaPurnama
    • Arman ArmanArman
    • Nur IlmiNurIlmi
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 126-135
  • Secara konsep dan tujuannya Sasi ditujukan untuk keberlanjutan lingkungan dan perekonomian masyarakat pesisir meskipun tingkat resistensi cukup tinggi dari warga. Penelitian ini memberikan masukan kepada pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pemberlakuan perlindungan zona laut dan MPA sehingga dapat ditetapkan aturan yang sesuai dengan kondisi masyarakat dengan pendekatan kearifan lokal yaitu sasi laut. Penelitian ini dilakukan di Kepulauan Kei, Maluku, Sampel penelitian diambil dari 5 Desa yang tersebar pada 5 kecamatan dan dua wilayah administrasi, sebanyak 52 responden digunakan dalam penelitian yang dianalisis dengan alat analisis regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa persepsi masyarakat pesisir pada pentingnya perlindungan wilayah perairan di Kepulauan Kei harus segera dilindungi, selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di wilayah ini setuju dengan adanya aturan formal untuk melindungi sumber daya laut berdasarkan konsep sasi. Selanjutnya faktor dukungan dan aturan formal akan meningkatkan dukungan masyarakat pesisir pada penggunaan sasi untuk perlindungan laut. Implikasi dari penelitian ini adalah pemerintah daerah di Kepulauan Kei perlu  menyusun dan menetapkan peraturan daerah pemanfaatan sumber daya laut, sehingga keberlanjutan sumber daya laut di wilayah ini dapat bertahan.

    • Ana Diana Santy BetaubunAnaDiana SantyBetaubun
    • Sergius Epo Bran LaiyananSergiusEpo BranLaiyanan
    • Ditel RenyaanDitelRenyaan
    • Frischilla PenturyFrischillaPentury
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 136-144
  • Untuk meningkatkan pendapatan petani tomat di Desa Wakuli Kecamatan Kapontori maka diadakan pelatihan pascapanen tomat, tetapi pada akhirnya hanya sebagian kecil masyarakat tertarik untuk melaksanakan hasil pelatihan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menerapkan teknologi pascapanen tomat; 2) Mengetahui strategi untuk mengurangi pengaruh faktor-faktor penghambat minat masyarakat Desa Wakuli untuk menerapkan teknologi pengolahan tomat sebagai sumber mendapatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan kuesioner dan FGD untuk mendapatkan gambaran utuh terhadap fenomena sosial ekonomi dari faktor penghambat adopsi teknologi pengolahan tomat di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat Desa Wakuli dalam penerapan teknologi pascapanen tanaman tomat sebagai sumber pendapatan adalah: (a) Ada tidaknya contoh teladan di masyarakat yang berhasil berusaha pascapanen tomat; (b) Besar kecilnya permintaan pasar terhadap produk pascapanen; (c) Pertimbangan keterbatasan tempat dan waktu penyimpanan produk pascapanen; dan (d) Tingkat kerumitan pengerjaan produk pascapanen. 2) Strategi yang diperlukan untuk mengatasi faktor penghambat minat masyarakat untuk menerapkan usaha pascapanen tomat adalah meningkatkan kualitas kemasan, menggunakan jalur pemasaran online, dan berkerjasama dengan pedagang-pedagang besar.

    • Wardana WardanaWardana
    • Wa Ode AlzarlianiWaOdeAlzarliani
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 145-151
  • Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu tolak ukur adanya pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pembangunan sektor ekonomi itu sendiri adalah proses mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik dengan tujuan meningkatkan pendapatan, kesempatan kerja, dan kemakmuran masyarakat.  Tujuan dari penelitian  adalah untuk menganalisis struktur dan Pertumbuhan ekonomi Kota Ternate, untuk mengetahuinya digunakan alat analisis LQ serta Shift Share dan turunan dari LQ yaitu DLQ yang digunakan untuk mengetahui sektor-sektor potensial Kota Ternate di masa mendatang. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil penelitian menggunakan metode Location Quotient, sektor yang memiliki indeks LQ lebih besar dari satu dan merupakan sektor basis ekonomi atau sektor unggulan Kota Ternate adalah informasi dan komunikasi  (10,73) dan sektor listrik, gas, dan air bersih (15,12). Dan untuk hasil Perhitungan DLQ (Dinamic Location Quotient) yang digunakan untuk proyeksi masa mendatang, ada 4 sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dari nasional yaitu sektor pertambangan dan penggalian (14,44), Industri Pengolahan (30,46), sektor listrik, gas, dan air bersih (5,73), dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (91,50). Ada delapan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan dapat dikembangkan dengan baik yaitu sektor pertambangan dan  penggalian (14,44), sektor industri pengolahan (9,26), sektor listrik, gas dan air bersih (15,12),sektor perdagangan, hotel dan restoran (91,50), sektor komunikasi dan pengangkutan (10,73) dan sektor jasa-jasa (7,55).Ada dua sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor industri pengolahan dan sektor listrik,gas dan air bersih. Dua sektor ini yang memberikan kontribusi paling besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Ada empat sektor yang perkembangannya cepat  yaitu: sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor perdagangan hotel dan restoran. Keempat sektor ini dapat dikembangkan untuk mendukung perkembangan Kota Ternate.

     

    • Linda UmasugiLindaUmasugi
    • Sumarwati AminSumarwatiAmin
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 152-156
  • Serat merupakan komponen penting dalam bahan pangan yang  sangat bermanfaat bagi kesehatan serta mempunyai kemampuan mencegah berbagai macam penyakit. Rumput laut merupakan bahan potensial sebagai sumber serat pangan dengan kandungan yang cukup tinggi. Kandungan serat yang tinggi dapat mencegah kanker usus besar,  juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya dan dapat digunakan sebagai dasar makanan fungsional terapi yang dapat dipergunakan pada penderita obesitas, diabetes, hipertensi, jantung koroner. Selain itu rumput laut adalah komoditas hasil perikanan yang sedang ditingkatkan pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan dengan cara mengoptimalkan seluruh potensi rumput laut yang ada. Beberapa jenis rumput laut yang bermanfaat bagi manusia adalah dari jenis rumput laut merah dan coklat. Rumput laut dapat digunakan sebagai bahan subtitusi dalam pengembangan produk sumber serat pangan berupa kelompok produk makanan selingan/jajanan seperti cookies. Cookies umumnya terbuat dari bahan baku tepung terigu namun dapat digantikan dengan memanfaatkan tepung sagu yang kaya akan karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan serat dan mutu organoleptik cookies sagu yang disubtitusi rumput laut. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Ada pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan serat cookies sagu. Hasil uji organoleptik yang meliputi aspek warna, aroma, rasa dan kerenyahan menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat yang tertinggi pada perlakuan jenis Eucheuma cottonii dengan konsentrasi 30% dan terendah pada jenis Sargassum crassifolium dengan konsentrasi 40%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar  rumput laut dapat disubtitusi pada bentuk makanan lain yang dapat diterima dan disukai oleh masyarakat di Kabupaten Maluku tengah.

    • Zasendy RehenaZasendyRehena
    • Lydia Maria IvakdalamLydiaMariaIvakdalam
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 157-161
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan ikan demersal yang tertangkap di perairan Sungai Maro serta mengetahui keragaman dan keseragaman ikan  pada fasa bulan yang berbeda (new moon dan full moon) pada musim peralihan I. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2019 di Sungai Maro. Sebanyak 98 ekor yang tertangkap yang terbagi pada fase bulan gelap sebanyak 45 ekor dan 53 ekor diperoleh pada fase bulan terang dengan menggunakan jaring insang percobaan dari berbagai ukuran mata jaring. Dari hasil tangkapan diperoleh 14 spesies ikan dari 14 genus terkoleksi. Keanekaragaman jenis ikan demersal pada fase bulan gelap dan terang termasuk dalam kategori rendah. Tingkat keseragaman jenis pada fase bulan gelap termasuk dalam kategori tidak merata, pada fase bulan terang termasuk kategori kurang seragam. Hasil CCA menunjukkan parameter fisik-kimia perairan  berpengaruh terhadap sebaran ikan demersal pada stasiun dan fase bulan yang berbeda.

    • Modesta Ranny MaturbongsModestaRannyMaturbongs
    • Sisca ElvianaSiscaElviana
    • Chair RaniChairRani
    • Andi Iqbal BurhanuddinAndiIqbalBurhanuddin
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 162-173
  • Pemanfaatan teripang pasir yang berlebih tidak terlepas dari tingginya nilai ekonomi, sehingga berpengaruh terhadap aspek biologinya, termasuk semakin kecilnya ukuran tangkap. Ketersediaan data panjang-berat dan faktor kondisi dapat menjadi informasi penting untuk pengelolaan sumberdaya teripang di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan panjang-berat dan faktor kondisi teripang pasir Holothuria scabra di perairan Suli. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018, di perairan Suli, Maluku Tengah. Pengumpulan data dilakukan pada malam hari dengan metode random sampling, dan dibatasi pada perairan intertidal. Pola pertumbuhan teripang bersifat alometrik negatif (b=1,662), dengan nilai korelasi sebesar 84,02% dimana pertambahan panjang teripang pasir di perairan Suli berpengaruh nyata terhadap pertambahan beratnya (Sig. F < 0,01). Rerata nilai faktor kondisi relatif 1,024±0,23 (W>Ws), dengan nilai faktor kondisi di bawah 100 (81,71), yang berarti bahwa perairan mendukung pertumbuhan teripang pasir, namun diduga ketersediaan makanan tidak mencukupi dan kepadatan predator tinggi.

    • Gratia Dolores ManuputtyGratiaDoloresManuputty
    Research Article Open Access
    Vol 12, No 1, P: 174-181
Back to Top page ⤴