Skip to Main Content

Sangia Advertisement

Selected articles from this journal and other medical research on Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) and related viruses are now available for free on ScienceDirect – start exploring directly or visit the Elsevier Novel Coronavirus Information Center

Volume 11 Issue 1, May 2018

National Recognition

Terhitung sejak Volume 11 Edisi 1, seluruh naskah yang diterbitkan Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan telah terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia, dengan Peringkat Akreditasi SInta 4 sesuai dengan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia.

Credit cover image by: Rochmady

Research Article(12 articles)

  • Dunaliella sp  merupakan fitoplankton yang kaya akan kandungan β-karotin dan gliserol. Saat ini Dunaliella sp dibudidayakan sebagai sumber pakan bagi ikan. Salah satu parameter lingkungan yang menunjang pertumbuhan Dunaliella sp adalah intensitas cahaya. Dalam kultur skala laboratorium cahaya matahari dapat diganti dengan cahaya lampu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan Dunaliella sp skala laboratorium dengan intensitas cahaya yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pakan Alami  Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon pada bulan Juli 2013. Penelitian menggunakan tiga perlakuan cahaya lampu TL yaitu cahaya 20 watt, 40 watt dan 60 watt. Setiap perlakuan diberikan bibit Dunaliella sp dengan kepadatan awal 820.000 sel/ml. Perhitungan kepadatan dilakukan setiap 24 jam selama 21 hari. Kultur pada ketiga perlakuan menunjukan adanya perbedaan dalam pencapaian puncak pertumbuhan. Dimana terjadi tiga kali puncak pertumbuhan pada ketiga perlakuan. Puncak  pertumbuhan pertama ketiga perlakuan terjadi pada hari yang sama yaitu hari keempat, sedangkan puncak pertumbuhan kedua lebih cepat terjadi pada cahaya 60 Watt dan puncak pertumbuhan ketiga pada cahaya 40 Watt. Hal ini disebabkan karena intensitas cahaya yang diberikan berbeda, sehingga mengakibatkan kecepatan pertumbuhannya berbeda pula. Hasil analisa statistik tidak ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan Dunaliella sp

    • Anita PadangAnitaPadang
    • Abdurahim LestaluhuAbdurahimLestaluhu
    • Rosida SidingRosidaSiding
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 1-7
  • Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang dihasilkan di Kabupaten Halmahera Timur  pada saat ini. Salah satu daerah produsen bawang merah adalah desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur karena penduduknya mayoritas bertanam bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi usahatani bawang merah (Allium cepa L.) terhadap kondisi sosial ekonomi petani  di Desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Metode analisis data menggunakan analisis usahatani dan analisis deskriptif presentase. Sampel diambil sebanyak 23 petani bawang merah. Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian dapat disimpulkan kontribusi usahatani bawang merah terhadap kondisi sosial ekonomi adalah sebesar 61,66 %. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani bawang merah merupakan sumber pendapatan yang memberikan kontribusi cukup besar. Pendapatan tersebut digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    • Ekaria EkariaEkaria
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 8-12
  • Pesisir Kabupaten Sidoarjo masih banyak ditumbuhi tanaman mangrove, keragamannya harus dipertahankan. Di sisi lain, upaya pemberdayaan wanita sebagai instrumen sumberdaya manusia sangat penting dalam pemanfaatan sekaligus pelestarian tanaman mangrove. Tujuan penelitian adalah untuk mengamati dan mendeskripsikan jenis tanaman mangrove yang banyak ditemukan di pesisir Kabupaten Sidoarjo; sekaligus menyusun bentuk pemanfaatan mangrove melalui program pemberdayaan wanita pesisir.  Penelitian bersifat deskriptif, dimana  peneliti menggunakan metode sederhana secara bertahap; dimulai dari survey terestris, melakukan pencatatan langsung, wawancara dengan pemangku kepentingan setempat, pemetaan hingga men-simulasi kepadatan beberapa jenis tanaman mangrove yang populasinya dianggap banyak sehingga layak untuk sumber ekonomi. Jangka waktu pengamatan dilakukan sejak tahun 2011 hingga 2015. Survey dilakukan secara periodik, sekali setiap 6 bulan. Wilayah yang diamati adalah kecamatan Sedati, Buduran, Sidoarjo Kota, Candi, Tanggulangin dan Porong, di Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman yang paling banyak ditemukan adalah family rhizoporaceae, avicenniaceae, sonneratiaceae, excocariaceae, dan meliaceae (xylocarphus dan nypha). Semua jenis tanaman tersebut pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi; namun masih belum diwujudkan secara sungguh-sungguh. Terdapat kesalahan persepsi yang seringkali berakibat perilaku masyarakat dalam memanfaatkan mangrove justru menjadi destruktif dengan memanfaatkan kayunya. Padahal, industrialisasi tanaman mangrove tidak diutamakan untuk diambil kayunya melainkan daun, bunga, kulit, getah dan buah atau hipokotilnya. Selain itu, jenis mangrove lainnya yang tidak dominan harus dilakukan pengkayaan keragaman dengan tujuan sebagai sumber ekonomi baru. Terdapat pula potensi peningkatan pendapatan 3 - 5 juta rupiah per kepala keluarga per bulan yang belum tergarap melalui pengembangan pola kemitraan dengan industri makanan, minuman, kosmetika dan farmasi.

    • Titis IstiqomahTitisIstiqomah
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 13-18
  • Lumbung Ikan Nasional (LIN) adalah merupakan suatu kawasan penghasil produksi perikanan secara berkelanjutan dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi perikanan nasional. Lumbung Ikan Nasional berarti menjadikan daerah tersebut sebagai produsen perikanan terbesar, minimal menyediakan stok untuk kebutuhan di daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan studi kepustakaan dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu peningkatan dan penguatan produk olahan hasil perikanan tradisional khas Maluku Utara; dan melengkapi segala fasilitas dalam penerapan cold chain system mulai dari hulu sampai hilir; serta meningkatkan fasilitas Laboratorium Pengolahan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.

    • Ahmad TalibAhmadTalib
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 19-27
  • Buah naga merah merupakan komoditas yang baru dikembangkan di Wasile Timur. Ketertarikan petani dalam mengusahakan buah naga merah selain karena ingin memanfaatkan tanah yang sudah dimiliki petani juga dikarenakan adanya peluang pasar buah naga merah yang masih terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis SWOT sebagai strategi perkembangan usahatani buah naga merah (Hylocereus Costaricensis) di Kecamatan Wasile Timur. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi penelitian yaitu masyarakat yang berusahatani buah naga merah di Kecamatan Wasile Timur. Untuk mengetahui strategi pengembangan Buah Naga Merah di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur, dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities. dan Threats). Berdasarkan hasil penelitian strategi perkembangan usahatani buah naga merah (Hylocereus Costaricensis), dari hasil identifikasi analisis SWOT faktor internal terhadap lima kekuatan dan lima kelemahan, sementara pada faktor lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman. Perpaduan nilai IFAS sebesar 2,94 dan nilai EFAS sebesar 3,04. Dalam diagram SWOT menunjukan bahwa posisi strategi perkembangan usahatani buah naga merah terletak pada kuadran 1atau strategi yang dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang strategi agresif yaitu strategi ini menjukan situasi yang sangat menguntungkan. Pengembangan buah naga merah di Kecamatan Wasile Timur memiliki kekuatan dan peluang yang sifatnya menyatu dan saling mendukung dengan cara menggunakan faktor semua kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada..

    • Munawir MuhammadMunawirMuhammad
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 28-37
  • Permen jelly adalah jenis permen lunak dengan tekstur transparan dan kenyal hasil pencampuran air, sari buah, gula dan bahan pembentuk gel. Rumput laut Kappaphycus alvarezii salah satu komoditi hasil laut yang memiliki banyak kegunaan dan bernilai ekonomis, jenis rumput laut ini memiliki kandungan karaginan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan permen jelly. Permen jelly rumput laut merupakan bentuk diversifikasi olahan dari rumput laut, akan tetapi sifat gel karaginan yang kuat dan kaku menghasil permen jelly yang kurang kenyal sehingga perlu adanya bahan tambahan seperti tepung beras ketan diharapkan dapat memperbaiki tekstur dan sifat kekenyalan dari permen yang dihasilkan. Kandungan amilopektin tepung beras ketan yang tinggi dapat menghasilkan produk olahan yang kenyal dan liat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk permen jelly rumput laut Kappaphicus alvarezii dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi tentang cara pembuatan permen jelly dari rumput laut Kappaphicus alvarezii. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung beras ketan pada konsentrasi yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen pada atribut tekstur dan rasa permen jelly, sedangkan tidak berpengaruh pada atribut warna dan aroma dan rasa. Permen jelly dengan penambahan konsentrasi tepung beras ketan 10% merupakan produk yang paling disukai oleh konsumen berdasarkan rerata rangking tiap perlakuan.

    • Vanessa Natalie Jane LekahenaVanessaNatalie JaneLekahena
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 38-42
  • Suatu wilayah/kawasan yang sukses dalam industrinya adalah yang mampu menciptakan dan mengembangkan faktor creation yang dibutuhkan sesui dengan potensinya, dan wilayah itu akan memiliki keunggulan daya saing dalam menciptakan faktor-faktor produksi yang terspesialisasi (specialized factor) dan sangat tergantung pada: (a) Kondisi permintaan lokal, (b) Keberadaan industri dan pendukung industri terkait, (c) Tujuan perusahaan dan karakteristik persaingan, Oleh karena itu Pemetaan Kawasan Sentra Produksi (P-KSP) merupakan salah satu bentuk pemetaan sentra produksi untuk sektor strategis yang diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan nilai tambah yang diikuti peningkatan produksi pada sentra-sentra produksi dari sub sektor pertanian tanaman pangan, subsektor perkebunan, subsektor kehutanan, subsektor perikanan dan subsektor peternakan yang didukung oleh sarana dan prasarana yang relevan. Tujuan pada penelitian ini adalah Mengidentifikasi komoditas unggulan dari setiap sub sektor untuk dikembangkan menjadi suatu Kawasan sentra produksi, Mengidentifikasi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk dikembangkan menjadi sentra-sentra produksi, Melakukan pemetaan kawasan sentra produksi yang bermanfaat untuk pengembangan UKM di Provinsi Maluku Utara sebagai kegiatan usaha untuk peningkatan nilai tambah produk primer yang dihasilkan, Menganalisis daya dukung sumberdaya dalam pengembangan UMKM di Provinsi Maluku Utara, dan Menganalisis Strategi Pengembangan UMKM dengan mempertimbangkan aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

    • Linda UmasugiLindaUmasugi
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 43-48
  • Kelapa merupakan salah satu penghasil bahan makanan yang sangat penting dalam kehidupan rakyat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa 75% dari minyak nabati dan 8% dari konsumsi protein bersumber dari kelapa. Salah satu hasil dari bagian kelapa yaitu daging kelapa dapat dimanfaatkan sebagai kelapa parut kering (desiccated coconut).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha pengolahan kelapa parut kering pada PT.Gailolo Coco IndustridiDesa Luari Kecamatan Tobelo Utara dengan menggunakan kriteria investasi.Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha pengolahan kelapaparut kering pada PT.Gailolo Coco Industrilayak dan menguntungkan dengan nilai NPV yang positif, sebesar Rp.4,602,431,497.25; nilai Net B/C ratio sebesar 2,91; nilai IRR sebesar 68% atau lebih besar dari suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu 9%; serta nilai  PBP yaitu 7 Bulan 15 Hari.

    • Haryati LakamisiHaryatiLakamisi
    • Linda UmasugiLindaUmasugi
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 49-52
  • Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pandangan media massa terhadap konflik lahan serta menganalisis aktor-aktor dalam memperakukan dan memanfaatkan media massa sesuai dengan kepentingannya. Tulisan ini menggunakan gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method). Data diperoleh melalui observasi, survey, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Pandangan media massa terhadap konflik lahan kehutanan di Maluku Utara ialah dengan memposisikan media massa sebagai “agent of change”, selain  sebagai media informasi media massa juga berperan sebagai media edukasi dengan memberikan informasi-informasi pembanding, menggunakan narasumber professional yang berkompoten dalam melihat konflik lahan kehutanan serta menyajikan data-data yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam proses penyelesaian kasus konflik lahan kehutanan di Maluku Utara sedangkan, aktor-aktor dalam memperlakukan dan memanfaatkan media massa berdasarkan kepentingannya terkait masalah konflik lahan kehutanan di Maluku Utara berdasarkan hasil survey, observasi, dan telaah media massa (Seputar Malut dan Malut Post) dibagi menjadi 5 (lima) klasifikasi yaitu, masyarakat, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, LSM dan Akademisi.

    • MUHAMMAD JULHAMMUHAMMADJULHAM
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 53-60
  • Usaha budidaya kerang mutiara lebih banyak terarah pada kegiatan pembesaran dan produksi mutiara, sehingga kebutuhan akan spat sebagai bahan baku utama semakin meningkat. Penelitian telah dilakukan pada bulan oktober 2017 di Laboratorium Balai Pengembangan Perikanan Pantai Sekotong Lombok Barat menggunakan metoda eksperimen.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kerapatan media kolektor yang berbeda terhadap proses penempelan yang lebih efektif pada larva tiram mutiara fase plantygrade di laboratorium. Hasil yang di peroleh pada perlakuan P2 Media substrat/kolektor kerapatan 80% sangat baik dan cukup padat yaitu sebanyak 370 ekor spat/substrat. Sedangkan penempelan spat terendah ditemukan pada perlakuan P1 Media kolektor kerapatan 50% sebanyak 217 ekor spat/substrat. Dapat disimpulkan bahwa semakin lebar kerapatan media kolektor maka semakin kecil proses penempelan larva fase plantygrade. Berdasarkan analisis statistik bahwa kerapatan 50% perlakuan P1 dan perlakuan P2 menunjukan adanyan berbeda nyata, dimana Thitung (1,561) < Ttabel (2.228) ini berarti penempelan larva menggunakan substrat/kolektor kerapatan 50% dengan 80% yang berbeda tetapi tidak berpengaruh pada penempelan larva tiram mutiara fase plantygrade. Hasil pengamatan nilai rata-rata kualitas perairan seperti; Suhu 28,9 0C, pH 7,1, Salinitas 33 ppt, dan DO 5,9  ppm. Pemberian jenis pakan alami terhadap tiram mutiara pada fase plantygrade antara lain yaitu fitoplankton jenis  Isochrysis galbana, Chaetoceros simplex dan Nannoclhoropsis sp.

    • Raismin KottaRaisminKotta
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 61-70
  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi spesies tanaman rendah yang ditemukan di perkebunan jati di Desa Lamorende, Kecamatan Tongkuno, ditemukan 15 spesies dan 10 famili termasuk Rumput Signal (Brachiaria decumbens), Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg), Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv.) famili Poaceae (Gramineae), Jarong (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl.) famili Verbenaceae, Harendong (Melastoma affine D. Don) famili Melastomaceae, Kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) RM King & H. Robinson) famili Asteraceae (Compositae), Tembelekan (Lantana kamara Linn.), Hiptis (Hyptis capitata Jacq.) famili Lamiaceae (Labiatae), Kopi (Coffea arabica) famili Rubiaceae, Paku Harupat Nephrolepis Schott.) famili Oleandraceae, Christella parasitica (L.) Lev famili Thelypteridaceae, Paku Hata (Lygodium circinatum (Burm.) Sw.) famili Schizaeaceae, Putri Malu (Mimosa pud Ica), Gamal (Gliricidia sepium), dan Sentro (Centrosema pubescens Benth.) famili Fabaceae). Tingkat penguasaan (dominasi) spesies tanaman yang lebih rendah pada tegakan jati adalah rendah, sedangkan nilai total indeks keanekaragaman spesies (H') dari tanaman yang lebih rendah di tegakan jati adalah 1,23. Ini menunjukkan bahwa komunitas tumbuhan bawah di lokasi penelitian memiliki tingkat keanekaragaman vegetasi yang cukup berlimpah.

    • Wa Ode Ernawati MarfiWa OdeErnawatiMarfi
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 71-82
  • Minyak kelapa merupakan salah satu minyak yang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, karena tingginya kandungan asam lemak jenuh rantai pendek dan sedang. Permasalahan yang terjadi adalah bagaimanakah pengaruh waktu penambahan asam cuka terdapat kualitas minyak kelapa yang meliputi kadar air, berat jenis, indeks bias, angka asam, angka penyabunan, angka oid, angka piroksida, dan berapakah waktu penambahan asam cuka asam cuka yang optimum untuk menghasilkan minyak kelapa dengan kualitas terbaik. Sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan asam cuka terdapat kualitas minyak kelapa dan mengetahui waktu penambahan asam cuka yang optimum untuk menghasilkan minyak kelapa dengan kualitas terbaik. Sampel yang digunakan yaitu minyak kelapa yang dibuat dengan waktu penambahan asam cuka 10 menit, 15 menit, 20 menit, dan 25 menit. Masing-masing sampel di analisis kualitasnya yang meliputi kadar air, berat jenis, indeks bias, angka asam , angka penyabunan, angka iod dan angka piroksida. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa waktu penambahan asam cuka yang berbeda mempengaruhi kualitas minyak kelapa yang di hasilkan, yaitu dengan penambahan asam cuka, maka kadar air semakin besar, berat jenis semakin besar, angka asam semakin besar, angka penyabuhan semakin kecil, dan hanya waktu penambahan asam cuka 25 menit yang mempunyai angka piroksida. Kemudian dapat dilihat bahwa waktu penambahan asam cuka yang paling optimum untuk membuat minyak kelapa dengan kualitas terbaik adalah 10 menit, yang mempunyai % relative asam raulat sebesar 50,9 sp.

    • Mustamian Anwar MasukuMustamianAnwarMasuku
    Research Article Open Access
    Vol 11, No 1, P: 83-93
Back to Top page ⤴